Berita

1 Miliar Shalawat Nariyah, Rais Aam PBNU: Kita Hadiahkan untuk Saudara di Palestina

PERADABAN.ID – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengatakan bahwa pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah dihadiahkan kepada saudara di Palestina.

Acara dimulai dengan pembacaan tawassul dan aurad, dan pesan kuat disampaikan oleh KH Miftachul Akhyar.

“Mari kita hadiahkan shalawat yang kita baca kepada saudara-saudara di Palestina, agar cobaan yang mereka alami segera usai,” ucap Kiai Miftach dalam Pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah di Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, (21/10/2023).

Pada kesempatan tersebut, Nahdliyin dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk pesantren, masjid, mushala, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), hingga Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama, bergabung dalam pembacaan shalawat yang dipimpin langsung oleh Rais ‘Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.

Baca Juga

Wakil Rais ‘Aam PBNU, KH Muhammad Anwar Islandar, memberikan arahan kepada para jamaah yang hadir, menjelaskan pentingnya pembacaan shalawat menurut ajaran Islam. Ia menekankan bahwa membaca shalawat adalah perintah dari Allah SWT dan mengandung makna yang dalam.

Pembacaan shalawat diharapkan memberikan penguatan spiritual dan rohani bagi seluruh peserta, membantu mereka menghadapi berbagai masalah kehidupan yang berkaitan dengan agama, politik, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.

Baca Juga Gus Yahya: Sarung Bukti Ketersambungan Kawasan Peradaban

“Dengan shalawat yang kita baca pada hari ini, semoga semua problematika kehidupan yang kita hadapi dihilangkan oleh Allah,” kata KH Muhammad Anwar Islandar.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam Nahdlatul Ulama, termasuk Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, Ketua PBNU Prof Mohammad Mukri, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Imron Rosyadi Hamid, Wasekjen Najib Azca, serta jajaran PBNU lainnya. Turut hadir juga Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.

Baca Juga

Pembagian paket pembacaan shalawat dilakukan secara terstruktur, melibatkan seluruh kepengurusan NU dari pusat hingga ranting. Masing-masing struktur kepengurusan mendapatkan 15 paket pembacaan, di mana setiap paket terdiri dari 4.444 Shalawat Nariyah.

Dalam satu majelis, 45 orang bergantian membaca Shalawat Nariyah, dengan setiap Shalawat memakan waktu 30 detik. Sehingga, total waktu yang dibutuhkan untuk membaca satu paket adalah 50 menit atau satu jam.

Pembacaan Shalawat Nariyah juga dibagi menjadi dua, melibatkan struktur NU dan lembaga di luar struktur NU, seperti pondok pesantren, masjid, mushala, dan majelis taklim, semuanya bersatu dalam pembacaan shalawat yang luar biasa ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button