Berita

Bukan Kritik, Gus Yahya Menilai Pujian dan Harapan Miliki Potensi Bahaya

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menilai bahwa kritik dan celaan tidak mempunyai potensi yang berbahaya dan bisa menguntungkan bagi PBNU, sebaliknya, pujian dan harapan mempunyai potensi bahaya.

Dirinya menceritakan ada banyak pujian dan harapan atas inisiatif-inisiatif baru dan besar agenda PBNU mulai dari yang berskala domestik hingga internasional.

“Saya sendiri dan teman-teman mendengar, pujian dan harapan terhadap PBNU karena ada hal yang dianggap inisiatif-inisiatif baru dan besar,” tuturnya dalam acara Silaturahim PBNU dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Tengah di Ponpes Raudlatut Thalibin, Rembang, Kamis (29/9/2022).

Gus Yahya menegaska bahwa hakikatnya Nahdlatul Ulama (NU) sudah besar. Dari segi kuantitatif, Gus Yahya mengatakan bahwa yang mengaku sebagai warga NU mengalami peningkatan dari data-data sebelumnya pada tahun 2018.

Baca Juga

“Maka kita sebetulnya tidak butuh nama besar, kita tidak butuh kebanggaan, kita tidak butuh apapun untuk membuat diri kita nyaman dengan NU ini. Yang ada sekarang tinggal tanggung jawab, dan tanggung jawab kita besar sekali,” tegasnya.

Inisiasi-inisiasi PBNU periode sekarang, menurut Gus Yahya, tidak lebih adalah manifestasi dari tanggung jawab atas adanya masalah yang harus ditangani PBNU.

“Kenapa kita selenggarakan R20? Karena memang dunia sedang mengalami masalah pelik, luar biasa besar, luar biasa berbahaya terkait dengan agama-agama. Karena ada masalah, kita punya kapasitas untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah itu maka kita lakukan,” terang Gus Yahya.

Untuk itu Gus Yahya mengajak agar ada kesadaran atas besarnya tanggung jawab dan merespon tantangan tersebut, sekaligus ada kesiapan mental untuk melaksanakannya.

“Ada kesiapan mental. Sekarang ini kita harus siap bekerja. Banyak, tidak mudah, cukup berat. Jadi saya minta, jangan ada yang enak-enakan,” ajak Gus Yahya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button