Berita

Punya Sejarah Mengakar, Gus Rifqi Minta Ansor Sumbar Implementasikan Kerja Kemanusiaan

PERADABAN.ID – Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor A. Rifqi Al Mubarok mengatakan Ansor di Sumatera Barat (Sumbar) sudah mengakar sejak 1953. Masih bernama Sumatera Tengah, pria yang akrab disapa Gus Rifqi ini menjelaskan bahwa Ansor sudah dari sekian lama membersamai masyarakat Minang.

“Nilai sejarah ini menjadi kekuatan bagi Ansor di Sumatera Barat. Karena pendahulu kita sudah sekian lama menanamkan kontribusinya terhadap masyarakat Minang dengan pendekatan yang moderat,” ungkapnya dalam Konferwil XIII Pimpinan Wilayah Ansor Sumatera Barat, Sabtu (9/11).

Menurut Gus Rifqi, kekuatan ini bisa menjadi pijakan Ansor Sumbar untuk memenangkan masa depan dengan menghadirkan program yang sejalan dengan tujuan kemanusiaan.

“Sahabat-sahabat harus mengimplementasikan kerja dan program kemanusiaan dengan membaur di tengah masyarakat untuk menghadirkan keadilan, kerukunan, ketentraman, dan kesejahteraan,” imbuhnya.

Gus Rifqi bercerita bahwa Ansor serius menggalang kemanusiaan, seperti beberapa kunjungan Ansor ke Vatikan dan Mesir. Kunjungan bertemu Paus Fransiskus dan Grand Syaikh Al Azhar menjadi bukti bagaimana Ansor menginginkan terciptanya dunia di mana yang berbeda bisa damai berdampingan.

Baca juga:

Selain itu, Gus Rifqi menjelaskan di bawah kepemimpinan Ketua Umum Addin Jauharudin Ansor akan berperan lebih aktif untuk masa depan. Di bidang ekonomi Ansor membangun Badan Usaha Mikik Ansor (BUMA), dalam hal pengembangan Sumber Daya Manusia Ansor membangun Ansor University, termasuk juga dalam pengelolaan kreativitas anak muda melalui Ansor Hub.

Untuk mengintegrasikan pilar program kerja yang lazim dikenal dengan BISA tersebut, Ansor membuat keputusan-keputusan melalui Konferensi Besar yang digelar di Bogor. Keputusan tersebut berjumlah 33.

“Maka dalam ruang Konferwil ini, jadikan sebagai upaya mengokohkan Ansor dalam peran-peran keagamaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan kemanusiaan. Konsolidasikan kekuatan dan terus lakukan kaderisasi untuk menopang program BISA,” katanya.

Menjelang peringatan Hari Pahlawan, Gus Rifqi ikut mengajak para kader merenungkan momentum penting dalam sejarah Indonesia tersebut, yang salah satunya diserukan oleh Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari melalui fatwa Resolusi Jihad.

“Ini adalah bentuk keseriusan kaum santri mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Dan Ansor berdiri di situ, ia menjadi rahim dari patrotisme pemuda dan santri yang menginginkan keadilan dan kemajuan yang menyeluruh bagi Indonesia. Sampai sekarang, bagaimanapun keadaannya,” pungkasnya.

Diketahui, hadir dalam kegiatan tersebut Abuya Zulhamdi Tuanku Kerajaan Nan Sholih, Wakil Rais Syuriyah PWNU Sumatera Barat, Pimpinan Wilayah dan Cabang Ansor Sumbar, perwakilan dari lembaga dan pemerintah daerah.

Related Articles

Back to top button