LD PBNU Minta Dai dan Tokoh Agama Hindari Politik Identitas Jelang Pemilu 2024
PERADABAN.ID – Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab) meminta para dai dan tokoh agama untuk menghindari politik identitas jelang pemilihan umum (Pemilu 2024) mendatang.
“Hindarilah politik identitas, apalagi yang menjadikan agama sebagai komoditas, karena itu yang berpotensi besar untuk terciptanya keretakan sosial dan perpecahan di tengah-tengah umat,” kata Gus Aab dikutip dari NU Online, Rabu (10/5).
Gus Aab menilai para dai dan tokoh agama memiliki peran penting untuk kondusivitas umat beragama di Indonesia, baik internal maupun antaragama dan hubungan dalam kehidupan bernegara sebagai sesama anak bangsa.
Baca Juga
- Berita dan informasi Gus Yahya terbaru
- Sepakat Ciptakan Pemilu Damai, PBNU Dorong Bawaslu Rasionalisasikan Wacana Anti Politik Identitas
“Hindari hal-hal yang bisa menimbulkan konflik horizontal, apalagi dengan membawa simbol-simbol agama pada tempat yang kurang tepat. Sehingga di situlah seharusnya mereka menjadi perekat, bukan malah menjadi pemicu perpecahan umat,” terang Pengasuh Pesantren Darul Arifin Jember, Jawa Timur itu.
Menjelang Pemilu 2024, Gus Aab mengajak para dai dan tokoh agama agar memiliki semangat persatuan. Yakni menjaga persaudaraan dalam bingkai kebangsaan.
Karena, menurut Gus Aab, kontestasi pemilu perlu disikapi secara arif dan dewasa guna menghindari potensi konflik dan lebih-lebih menyebabkan terciptanya keretakan sosial.
Baca Juga
- Gus Yahya Dorong Pendidikan Politik Masyarakat Hindari Sentimen Politik Identitas
- Indonesia Rumah Bersama, Gus Yaqut Instruksikan Kader Ansor Satu Komando Lawan Politik Identitas
“Nah, disitulah peran tokoh agama (yaitu) untuk memberikan kedewasaan di dalam berpolitik, di dalam menjaga prinsip al-ittihad fil ittifaq (bersatu di dalam kesamaan pilihan) ketika itu tidak mampu dijaga maka al-ittihad fil ikhtilaf (tetap bersatu dalam perbedaan). Karena perbedaan itu adalah keniscayaan,” paparnya.
“Etika di dalam berpolitik harus dijaga karena yang dijunjung tinggi adalah keutuhan berbangsa dan bernegara. Ini adalah proses untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Jangan sampai (perbedaan pilihan politik) menjadi penyebab terjadinya kehancuran dan kemunduran,” tandas Gus Aab menandaskan.
2 Comments