PERADABAN.ID – Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo (Presiden Jokowi) mengapresiasi fatwa Resolusi Jihad sebagai fatwa luar biasa.
“Resolusi Jihad adalah fatwa luar biasa,” ucap Jokowi dalam Apel Hari Santri 2023 di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Ahad (22/10/23).
Sehingga, lanjut dia, para santri berjuang untuk kepentingan bangsa, berjuang untuk kepentingan negara, dan berjuang untuk kepentingan umat.
Baca Juga
- Berita dan informasi Gus Yahya terbaru
- Jokowi: Pondok Pesantren adalah Kekuatan Besar Penentu Masa Depan Bangsa
Jokowi juga berharap, ke depan peringatan Hari Santri harus digelar dengan kontekstual.
“Semangat hari santri ini harus kita pegang teguh dengan konteks saat ini. Di mana juga ada krisis ekonomi adanya perang, adanya krisis pangan akibat perang, krisis energi akibat adanya perang, baik di Ukraina dan Palestina-Israel,” pesannya.
“Saya ingat, tahun 2015 saya berkunjung ke Jawa Timur, ke Pondok Pesantren di Kabupaten Malang, ada usulan pada saat itu dari para kiai dan santri untuk memutuskan adanya hari santri. Tapi saat itu saya belum Presiden,” kenang Jokowi.
“Kemudian setelah terpilih menjadi Presiden, permohonan itu saya ingat betul, kita kaji, kita tindak lanjuti, kemudian kita putuskan hari santri lewat Keputusan Presiden No.22 Tahun 2015. Sejak itulah kita memiliki hari santri,” lanjutnya.
Baca Juga
- 1 Miliar Shalawat Nariyah, Rais Aam PBNU: Kita Hadiahkan untuk Saudara di Palestina
- KH Anwar Iskandar: NU adalah Pilar Utama Persatuan Bangsa
Dalam Apel Hari Santri 2023 ini Presiden RI Joko Widodo memasuki Tugu Pahlawan Surabaya pada pukul 6 pagi didampingi Ibu Iriana Jokowi.
Turut hadir dalam Apel Hari Santri 2023 Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam PBNU KH M Anwar Iskandar, Katib Aam PBNU KH A Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjend PBNU KH Syaifullah Yusuf, beserta jajaran pengurus lainnya.
Selain itu turut hadir Ketua DPR RI Puan Maharani, serta jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, antara lain Prabowo Subianto, Pratikno, Erick Thohir, Zulkifli Hasan, Bahlil Hadalia, Abdullah Azwar Anas, Yaqut Cholil Qoumas.
