Kongres GP AnsorOpini

Gus Yaqut: Aristoteles dan Teladan Pemimpin Paripurna

PERADABAN.IDAristoteles dalam salah satu dawuhnya di atas tentang kepemimpinan menyebut bahwa belajar dan mendidik ketaatan pada pimpinan adalah syarat mutlak untuk menjadikan seorang kader tersebut sebagai pemimpin.

Kongres ke XVI Gerakan Pemuda Ansor yang berlangsung di darat dan laut telah sukses berjalan dengan baik. Semua proses kongres berjalan dengan smooth dan penuh nuansa konsolidasi pengurus inti GP Ansor se Indonesia.

Pelabuhan tanjung priok – KM. Kelud – Pelabuhan Tanjung Emas menjadi saksi bagaimana hebatnya seorang kader bernama Yaqut Cholil Qoumas dalam merancang dan mendriver jalannya kongres yang melahirkan pemimpin baru bernama Addin Jauharudin.

Kongres smooth dan tertib tanpa teriakan dan cacian seperti yang kita temukan dalam Kongres GP Ansor kali ini jelas sangat berbeda dari beberapa kongres kepemudaan/kemahasiswaan lain yang banyak diwarnai kericuhan dan saling hantam sesama kader.

Pemandangan itu penulis tidak temukan dari Kongres XVI. Gus Yaqut Cholil Qoumas benar-benar membuktikan kapasitas kepemimpinan ideal yang mampu melakukan konsolidasi organsisasi sebesar GP Ansor dengan jutaan kadernya dengan solid dalam satu komando. Memastikan semua berjalan dalam frame “Satu Barisan” yang siap dan taat.

Baca Juga

Gus Yaqut sukses besar dalam mendeliver pesan Presiden Jokowi di Yogyakarta (30 Januari 2024) agar Kongres GP Ansor berlangsung dengan baik, lancar dan mulus.

Penulis ketika banyak mendapat pertanyaan tentang kepemimpinan Gus Yaqut secara refleks menjawab Gus Yaqut sebagai pemimpin paripurna.

Sebagai organisasi kader, Gus Yaqut dengan gaya kepemimpinannya yang rapi, solid dan presisi terus mewujudkan GP Ansor sebagai organisasi yang mendidik kader untuk terus taat pada pimpinan dan tidak mentolerir niat dan upaya untuk sekedar keluar dari barisan.

Gus Yaqut selalu mendidik dan tak segan menghukum kader yang tidak disiplin, yang berani keluar barisan. Sikap tegas yang tentu tidak mudah dilakukan, dia berani mengambil risiko dari ketegasan itu demi memastikan GP Ansor solid satu barisan.

Tentu bagi kader GP Ansor akan memahami bahwa sikap tegas Gus Yaqut itu adalah amanah ideologis. Sebagaimana selalu dilantunkan dalam Mars GP Ansor “Ansor Maju Saru Barisan – Seribu Rintangan Patah Semua”, sepenggal Mars Ansor yang terus dijaga dalam perbuatan dan kebijakan guna memastikan GP Ansor tetap utuh dalam satu barisan.

Baca Juga “Trigger” Gus Men

Gus Yaqut dan Saripati Aristoteles

“Dia yang tidak pernah belajar untuk taat tidak bisa menjadi komandan yang baik.” – Aristoteles.

Selama menjadi Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, penulis berkesempatan untuk belajar kepemimpinan langsung dari seorang hebat bernama Yaqut Cholil Qoumas.

Sikap tegas dan kadang tanpa kompromi demi  menjaga soliditas dan konsolidasi organisasi yang dilakukan Gus Yaqut membuat penulis ini merasa perlu banyak lagi belajar tentang bagaimana memimpin organisasi besar dengan sangat sempurna.

Banyak orang termasuk kader Ansor yang mungkin salah persepsi tentang sikap tegas Gus Yaqut dalam membawa kapal besar Ansor. Padahal kalau kita mau membaca dan berfikir tentang kepemimpinan, apa yang dilakukan oleh Gus Yaqut adalah saripati dari apa yang pernah disampaikan oleh Filsuf besar Aristoteles.

Baca Juga

Aristoteles dalam salah satu dawuhnya di atas tentang kepemimpinan menyebut bahwa belajar dan mendidik ketaatan pada pimpinan adalah syarat mutlak untuk menjadikan seorang kader tersebut sebagai pemimpin.

Kaderisasi kepemimpinan itulah yang diajarkan secara praksis kepada jutaan kader Ansor di seluruh dunia oleh Gus Yaqut selaku Ketua Umum PP GP Ansor.

Waba’du, kongres XVI GP Ansor telah selesai dengan sukses dan tugas kepemimpinan yang diemban oleh Gus Yaqut telah purna. Semuanya berjalan dengan sempurna, kalaupun ada yang kurang, maka tegas saya sebut bahwa yang kurang dari Kongres XVI GP Ansor kemarin adalah kita berpisah dengan kepemimpinan paripurna Sahabat Yaqut Cholil Qoumas.

Selamat mengemban amanah untuk Ketua Umum PP GP Ansor terpilih sahabat Addin Jauharudin, dari sudut Jawa Timur kami sampaikan dukungan kuat kami untuk sukses sahabat menjalankan amanah besar memimpin organisasi pemuda terbesar di dunia. Ansor Jatim siap “Cancut Taliwondo”, bergerak bersama guna menjadi Pandu bagi Perjuangan Nahdlatul Ulama.

Oleh: H.M. Syafiq Syauqi, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button