Berita

Gus Yahya Tegaskan Pengabdian NU Bersifat Inklusif

PERADABAN.ID – Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa agenda pekerjaan yang akan dikerjakan dalam Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) akan dilakukan secara inklusif. Artinya, akan melibatkan keluarga dan anggotanya hingga di luar NU.      

“Ke depan, visi tentang khidmah kita adalah bersifat inklusif. Kita ingin khidmat NU melalui program-program ini ditujukan kepada semua orang, bukan cuma untuk orang yang kita anggap NU saja. Siapa saja yang mau harus kita layani,” kata Gus Yahya dalam Safari Sosialisasi GKMNU untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah di Solo, Sabtu (10/6/2023).     

Gus Yahya menyontohkan pengabdian inklusif yang pernah dilakukan PBNU dan membawa manfaat bagi masyarakat luas seperti vaksinasi Covid-19. Peserta vaksin yang datang pada waktu itu tidak hanya warga NU namun dari semua kalangan. 

Baca Juga

“Artinya, kalau kita mampu memapankan pola khidmat inklusif seperti ini, akan bagus sekali dan besar dampaknya,” jelasnya.     

Pengabdian inklusif seperti ini, kata Gus Yahya merupakan langkah paling tepat untuk memberikan pelayanan pada umat manusia secara luas. Sebab menurutnya, pelayanan dan pengabdian masyarakat merupakan salah satu tujuan utama pendirian Perkumpulan Nahdlatul Ulama.     

Para kiai pendiri NU, kata Gus Yahya, tidak hanya memiliki tradisi menjaga ilmu pengetahuan (riayatul ilmu) yang dilakukan dengan mengaji dan mengajarkan ilmu pengetahuan di dalam institusi pendidikan seperti pesantren. Namun lebih dari itu, para ulama terdahulu memiliki kultur melayani dan menghidupi masyarakat, yang oleh Gus Yahya disebut sebagai kultur ke-kiai-an.     

Baca Juga Gus Yahya Temui Presiden Jokowi, Bahas Forum Dialog Antaragama dalam KTT ASEAN

“Kiai kita bergaul dengan umat sehingga kenal satu dengan yang lain. Dulunya kiai betul-betul menggunakan sebagian besar waktunya. Di luar waktu mengajar, dihabiskan melayani umat, seperti melayani tamu dengan berbagai hajatnya. Nah, inilah yang akan kita lakukan untuk melanjutkan tradisi ke-kiai-an dalam melayani masyarakat,” ujar Gus Yahya.    

Safari GKMNU  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melanjutkan safari  sosialisasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari sosialisasi GKMNU yang digelar secara maraton setelah Jawa Timur pada Rabu (7/6/2023) dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (9/6/2023).      

Sebagaimana di dua lokasi sebelumnya, kegiatan sosialisasi di Jawa Tengah ini juga menjelaskan sejumlah hal penting tentang GKMNU, termasuk landasan filosofisnya, lingkup pekerjaannya, hingga struktur yang akan dibentuk di setiap provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga kader di tingkat desa.     

Baca Juga

Sosialisasi ini juga ditujukan untuk mempercepat pembentukan struktur GKMNU di level provinsi, kabupaten/kota, dan seterusnya. Harapannya, percepatan pembentukan struktur ini akan mempercepat pengerjaan program-program yang berjumlah tidak sedikit.      

Setidaknya, terdapat sejumlah jenis kegiatan yang berkaitan dengan keluarga mulai dari bimbingan keluarga, bimbingan remaja, penguatan ekonomi keluarga, penurunan stunting, lingkungan hidup dan program lain. Jenis-jenis program tersebut akan dikerjasamakan dengan berbagai kementerian dan lembaga serta pihak swasta.    

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button