Opini

Gus Yahya, Selera Musik dan Lelucon Perihal Jazz

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), adalah sosok yang dikenal karena kepemimpinannya yang bijaksana dalam dunia agama. Namun, di balik kesibukannya sebagai tokoh agama, Gus Yahya, sapaan akrabnya, memiliki minat dan kekaguman khusus pada musik jazz.

Sebagai penggemar setia, Gus Yahya menaruh cinta mendalam pada beberapa musisi jazz terkenal, termasuk Michael Franks, Ella Fitzgerald, dan Antonio Carlos Jobim.

Musik jazz telah menjadi bagian integral dari kehidupan Gus Yahya. Dengan kepekaan seni dan jiwa yang dalam, musik ini mampu menyentuh hati dan memberikan ketenangan pada dirinya. Jazz memberikan ruang bagi Gus Yahya untuk merenung dan mengenang kebesaran Tuhan melalui harmoni yang menyejukkan.

Jazz memiliki daya tarik khusus bagi Gus Yahya karena improvisasi yang begitu kaya dan ciri khasnya yang mampu membawa perasaan dari seorang musisi ke hadapan pendengar. Kreativitas dalam bermain musik jazz seolah-olah mengalir begitu alami dan mampu menciptakan suasana yang magis.

Baca Juga

Salah satu musisi jazz favorit Gus Yahya adalah Michael Franks, penyanyi dan penulis lagu Amerika yang terkenal dengan suara lembut dan lirik puitisnya.

Musik Franks yang bernuansa smooth jazz telah mengisi hari-hari Gus Yahya di masa muda, dengan ketenangan dan inspirasi. Beberapa lagu Michael Franks seperti “Popsicle Toes,” “The Lady Wants to Know,” dan “When Sly Calls (Don’t Touch That Phone)” menjadi bagian dari soundtrack kehidupannya.

Lirik lagu-lagu Michael Franks sering kali berbicara tentang cinta, keindahan alam, dan pemikiran mendalam, yang sejalan dengan filosofi dan pandangan hidup Gus Yahya. Melodi yang lembut dan harmoni yang menenangkan dari lagu-lagu Michael Franks telah menciptakan ikatan emosional yang khusus dalam hati Gus Yahya.

Sosok ikonik lainnya yang memikat hati Gus Yahya adalah Ella Fitzgerald, penyanyi jazz legendaris dari Amerika Serikat. Suara emasnya yang mengalun begitu indah dan kemampuannya dalam improvisasi vokal telah membuatnya menjadi salah satu vokalis jazz terbaik sepanjang masa.

Baca Juga Eklektik dalam Selera Musik, Gus Dur dan Gus Im Anak Skena?

Lagu-lagu Ella Fitzgerald seperti “Summertime,” “Dream a Little Dream of Me,” dan “Someone to Watch Over Me” tidak disebut judul lagu apa yang disukai Gus Yahya, namun kedua lagu itu saya yakin telah menjadi pengiring bagi Gus Yahya dalam perjalanan spiritualnya.

Suara Fitzgerald membawa kedamaian dan mengangkat semangatnya, menjadikan musik ini sebagai penawar bagi jiwa Gus Yahya.

Saat berbicara tentang musik jazz, tidak mungkin melewatkan keajaiban dari Brasil, Antonio Carlos Jobim. Pianis, penyanyi, dan penulis lagu ini adalah tokoh penting dalam pengembangan bossa nova, aliran jazz Brasil yang kaya akan ritme dan kehangatan.

Musik Jobim telah memperkaya pengalaman musikal Gus Yahya dengan keindahan harmoni Brasil yang khas.

Lagu-lagu seperti “The Girl from Ipanema,” “Corcovado,” dan “Desafinado” adalah beberapa karya Antonio Carlos Jobim yang sangat disukai oleh Gus Yahya. Melodi yang mengalun lembut dan nuansa Brasil yang menghanyutkan telah memberikan Gus Yahya perasaan kedekatan dengan alam dan keajaiban ciptaan Tuhan.

Baca Juga

Suatu ketika Gus Yahya pernah bercerita kalau ia pernah diejek oleh temannya yang kebetulan menyukai musik rock. Ia diejek karena pilihannya terhadap musik jazz.

“Musik jazz itu minoritas!”

“Kok bisa?”

“Ya lihat aja itu di jalan, banyak orang pakai rok daripada pakai jas!”

Bagi Gus Yahya, kecintaannya pada musik jazz bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga merupakan cara untuk menyambungkan dirinya dengan keindahan alam semesta dan harmoni spiritual. Musik jazz telah menjadi sumber inspirasi dan ketenangan dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang tokoh agama.

Kekaguman Gus Yahya pada Michael Franks, Ella Fitzgerald, dan Antonio Carlos Jobim mencerminkan kepekaannya terhadap seni musik yang mampu menciptakan getaran emosional dan keajaiban dalam hidupnya.

Sebagai seorang pemimpin spiritual, Gus Yahya membuktikan bahwa apresiasi terhadap seni dan musik dapat menjadi sarana untuk mencari kedamaian dan menghargai keindahan dunia yang telah diciptakan Tuhan.

Yusuf Ali Syafruddin

Pegiat di Kajian Islam dan Kebangsaan

Related Articles

One Comment

  1. Pingback: Inovasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button