Berita

Gus Yahya: Kamus Al Munawwir Merupakan Kamus Paling Ekstensif di Dunia

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyebut bahwa Kamus Al Munawwir merupakan kamus paling ekstensif

“Satu hal yang ingin saya sampaikan kepada para santri bahwa Kamus Al Munawwir itu ditulis pada pertengahan tahun 70-an, dengan isi yang begitu ekstensif dan di tahun tersebut belum ada komputer,” kata Gus Yahya dalam Launching Qoumus di Komplek Q PP Al Munawwir Krapyak, Sabtu (23/12/23).

“Artinya, Mbah Warson (KH A Warson Munawwir) itu mencari sendiri rujukan kalimat di dalam Al-Qur’an secara manual, diwolak-walik sendiri kitabnya,” lanjutnya.

Baca Juga

Gus Yahya menjelaskan tradisi menulis memang tradisi yang relatif baru bagi kalangan pesantren. Meski sebenarnya tradisi menulis sudah sangat tua.

“Menulis emang tradisi yang relatif baru. Dulunya jarang sekali kiai-kiai menulis, padahal menulis itu merupakan tradisi yang sangat tua,” terang santri KH Ali Maksum itu.

“Sehingga sampai sekarang pun, masih belum banyak kiai-kiai kita yang mementingkan menulis sebagai bagian dari khidmah ilmiah dalam mengarungi dunia pendidikan pesantren,” tegas Gus Yahya.

Gus Yahya menilai kalau dulu, terdapat satu-dua muncul kitab pesantren sejak zaman KH Sholeh nDarat.

Baca Juga

“Memang ada yang produktif, tetapi itu dilakukan oleh kiai yang tidak menunggui pesantren di Nusantara, yaitu Kiai Nawawi Banten yang menulis di tanah haram, bukan sambil menunggui pesantren,” tukas Gus Yahya.

Kamus Al Munawwir, menurut Gus Yahya lahir di tengah-tengah kegersangan ilmiah kalangan pesantren.

“Jarang kita temukan tulisan dari kiai-kiai pesantren. Nah, Kamus Al Munawwir ini lahir di tengah suasana jarangnya kiai-kiai yang menulis,” terang alumni Sosiologi UGM itu.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button