Opini

Gus Dur, Benazir Bhutto dan Keberpihakan Perjuangan Perempuan

PERADABAN.ID – Menulis atau membicarakan Gus Dur itu seperti menyelami samudera dengan berjuta mutiara. Perjuangan, pikiran dan gagasannya hampir selalu menemukan relevansinya dari zaman ke zaman.

Gus Dur dikenal banyak orang dengan berbagai penyematan. Ada yang menyebutnya budayawan, politisi, agamawan, tokoh pluralisme, pejuang demokrasi dan masih banyak lagi berdasarkan konteks penemuan setiap orang terhadap Gus Dur dan pemikirannya.

Keterkenalan dan pikirannya yang multi dimensional ini, tak hanya membuat decak kagum, bahkan orang rela menunggu setiap wejangan dan kata-kata penuh hikmah yang biasa disampaikan dengan homur khasnya, gitu aja kok repot!

Mungkin anda juga suka

Isu-isu perempuan tak luput dari perhatian Gus Dur. Beliau dikenal sebagai salah satu tokoh yang aktif terlibat dalam perjuangan kesetaraan gender di dalam negeri maupun dunia internasional.

Komitmen perjuangannya dapat dilihat di awal-awal ia menjabat Ketua Umum PBNU.

Gus Dur mendapat kunjungan dari ulama Pakistan yang memintanya agar warga NU membaca surat al-Fatihah untuk keselamatan rakyat Pakistan.

Saat itu Pakistan tengah dipimpin seorang perempuan, Perdana Menteri Benazir Bhutto. Dengan merujuk sebuah hadis Nabi saw bahwa “Akan rusak suatu kaum jika urusannya diserahkan kepada perempuan”.

Alih-alih menolak atau menerima, Gus Dur menjelaskan bahwa hadis tersebut disabdakan pada abad VIII Masehi di Jazirah Arab. Tentu dibutuhkan tafsir baru untuk menangkap maknanya.

Mungkin anda juga suka

Menurut Gus Dur, kepemimpinan yang sekarang tak seperti masa lalu. Kepemimpinan di masa lalu bersifat perorangan, sedangkan kepemimpinan di masa sekarang bersifat kolektif, dilembagakan, baik berupa jabatan Presiden maupun Perdana Menteri.

Saat menjadi Presiden, Gus Dur juga mengeluarkan Instruksi Presiden mengenai kewajiban semua bidang pemerintahan untuk melakukan pengarusutamaan gender (INPRES NO 9 TAHUN 2000). Ini adalah bukti komitmen dan keberpihakan KH Abdurrahman Wahid.

Gus Dur adalah satu diantara sedikit tokoh yang serius membicarakan semua aspek kehidupan. Hal ini yang mungkin mendasari kontemplasi Gus Yahya ketua umum PBNU, untuk menghadirkan tema keramat “Menghidupkan Gus Dur” dalam menata peradaban dunia.

Oleh: Misbah Silawane

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button