Opini

Aswaja di Tengah Modernitas: Pendekatan Mindstreaming Nahdlatul Ulama

PERADABAN.ID – Nahdlatul Ulama (NU) adalah salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Dengan akar yang kuat di pesantren dan jaringan yang luas di seluruh pelosok nusantara, NU memiliki peran penting dalam melestarikan dan menyebarkan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia.

Namun, di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, NU dihadapkan dengan tantangan untuk terus menjaga relevansi dan menjangkau generasi ‘baru’ dengan cara yang efektif. Untuk menghadapi tantangan ini, NU perlu mengadopsi strategi mindstreaming yang integratif dan memanfaatkan berbagai saluran dan aktivitas yang sudah ada dalam struktur organisasi.

Menurut KH. Ahmad Muwafiq, Ketua Tanfidziyah NU Kota Surabaya, mindstreaming nilai-nilai Aswaja dapat dilakukan dengan memanfaatkan jaringan pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurutnya, pesantren adalah basis utama NU, di sinilah nilai-nilai Aswaja diajarkan secara mendalam kepada para santri (Majalah Aula NU, Maret 2023).

Lebih lanjut, KH. Ahmad Muwafiq menjelaskan bahwa para kiai dan ustadz dapat menyisipkan pesan dan contoh konkret tentang nilai-nilai Aswaja dalam pengajaran mereka, sehingga para santri tidak hanya memahami konsep secara teoritis, tetapi juga mampu menginternalisasi dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Antara Palestina, Indonesia, dan (Dehumanisasi) Israel

Strategi mindstreaming juga dapat dilakukan melalui media internal NU, seperti buletin, majalah, website, dan media sosial resmi organisasi. Dengan membuat konten yang menarik dan mudah dipahami, NU dapat menyebarkan pesan tentang nilai-nilai Aswaja kepada audiens yang lebih luas.

“Kami berupaya untuk menyajikan konten yang relevan dan kontekstual, sehingga nilai-nilai Aswaja dapat diterima dan dipraktikkan oleh generasi muda,” ungkap Gus Musthofa, Ketua Lembaga Dakwah NU (LDNU) Jawa Timur. “Dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital, kami dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan membuat pesan kami lebih mudah diserap.”

Selain itu, NU juga memanfaatkan kegiatan rutin seperti pengajian, peringatan hari besar, dan bakti sosial sebagai sarana untuk mempromosikan nilai-nilai Aswaja. Dengan menghadirkan muatan nilai-nilai Aswaja dalam ceramah, khutbah, atau kegiatan sosial, NU dapat menciptakan pengalaman nyata bagi masyarakat dan membangun kesadaran tentang pentingnya Aswaja dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami selalu berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai Aswaja dalam setiap kegiatan yang kami lakukan,” kata KH. Sholahuddin, Ketua Tanfidziyah NU Kabupaten Malang. “Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mendengar ceramah tentang Aswaja, tetapi juga melihat implementasinya secara langsung dalam tindakan nyata.”

Baca juga:

Untuk memperkuat kampanye mindstreaming ini, NU juga melibatkan influencer dan tokoh berpengaruh, seperti kiai, ustadz, dan publik figur yang memiliki basis pengikut yang besar. Dengan dukungan dan partisipasi mereka, pesan tentang nilai-nilai Aswaja dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.

Mindstreaming nilai-nilai Aswaja membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak,” tegas Dr. Miftahul Ulum, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang yang juga aktivis NU. “Dengan melibatkan para influencer dan tokoh berpengaruh, kita dapat meningkatkan kredibilitas dan daya tarik pesan yang kita sampaikan.”

NU juga tidak melupakan pentingnya membangun sinergi dengan organisasi dan komunitas lain yang memiliki visi serupa dalam mempromosikan nilai-nilai Islam moderat. Dengan berkolaborasi dan mengadakan kegiatan bersama, NU dapat memperluas jangkauan kampanye mindstreaming dan membangun persepsi positif di masyarakat.

“Kami menyadari bahwa nilai-nilai Aswaja tidak hanya milik NU, tetapi juga dianut oleh organisasi dan komunitas lain yang berpegang pada prinsip-prinsip Islam moderat,” jelas Gus Musthofa. “Oleh karena itu, kerjasama dan sinergi adalah kunci untuk memperkuat kampanye ini dan menciptakan dampak yang lebih besar.”

Strategi mindstreaming yang dilakukan NU ini tidak hanya bertujuan untuk menyebarkan nilai-nilai Aswaja secara teoritis, tetapi juga untuk memastikan bahwa nilai-nilai tersebut benar-benar tertanam dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan memanfaatkan berbagai saluran dan aktivitas yang sudah ada, NU dapat menciptakan pengalaman yang bermakna dan menginspirasi masyarakat untuk menghayati dan mengimplementasikan nilai-nilai Aswaja dalam setiap aspek kehidupan.

Namun, strategi mindstreaming ini juga membutuhkan evaluasi dan penyesuaian secara berkala. Dengan memantau respons dan dampak dari kampanye, NU dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menyesuaikan strategi serta konten sesuai dengan tren dan kebutuhan audiens.

Mindstreaming adalah sebuah proses yang dinamis dan berkelanjutan,” tegas Dr. Miftahul Ulum. “Kita harus selalu siap untuk beradaptasi dan menyesuaikan pendekatan kita sesuai dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat.”

Dengan strategi mindstreaming yang integratif dan berkelanjutan, NU berharap dapat terus menjaga relevansi dan memperkuat eksistensi nilai-nilai Aswaja di tengah masyarakat Indonesia. Melalui pendekatan ini, NU tidak hanya melestarikan warisan budaya dan tradisi, tetapi juga menjamin bahwa nilai-nilai Aswaja akan terus hidup dan dihayati oleh generasi mendatang, menjadi pegangan hidup yang kokoh di tengah arus perubahan zaman.

Oleh: Ahmad Taufiq, Sekertaris MWC NU Windusari

Referensi :

  • Wawancara dengan KH. Ahmad Muwafiq, Ketua Tanfidziyah NU Kota Surabaya (Majalah Aula NU, Maret 2023)
  • Wawancara dengan Gus Musthofa, Ketua Lembaga Dakwah NU (LDNU) Jawa Timur
  • Wawancara dengan KH. Sholahuddin, Ketua Tanfidziyah NU Kabupaten Malang
  • Wawancara dengan Dr. Miftahul Ulum, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button