Gus Addin: Ekonomi Syariah di Indonesia Terancam Tertinggal dari Negara Lain
PERADABAN.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin mengatakan ekonomi syariah Indonesia terancam ditinggal oleh negara lain jika tidak segera melakukan pengitegrasian komponen ekosistem dan tafsir ulang terhadap ekonomi syariah. Indonesia hanya akan menjadi target pasar, bukan pelaku usaha.
“Kalau nggak kemudian kita akan kalah dengan negara-negara lain. Tentunya kita berkepentingan, kalau semua terintegrasi, kita tidak hanya menjadi target pasar, tapi juga menjadi pelaku usaha,” kata Gus Addin dikutip dari Investor Daily Talk pada Jumat (17/5).
“Bagaimana caranya kebijakan teritegrasi antara pembiayaan, kemudian dengan pengembangan usahanya, kemudian infrastruktutnya, itu harus menyatu,” lanjutnya.
Baca juga:
- Lantang Di Portugal, Gus Yahya Sebut Menjaga Lingkungan Adalah Kewajiban
- Jokowi Sambut Baik Upaya Gus Addin Galang Diaspora Ansor di 20 Negara
- PP GP Ansor Gelar Mujahadah untuk Kelancaran Ibadah Haji Indonesia 2024
Selain melakukan integrasi komponen ekosistem ekonomi syariah, Gus Addin melihat produk ekonomi syariah hanya dipadang sempit seperti jilbab hingga minuman. Hal ini, tidak membuat distingsi yang cukup kuat antara produk ekonomi syariah dengan produk konvensional yang berkembang di pasar.
“Ini harus diperluas produk-produk syariah. Harus masuk ke alat-alat berat, harus masuk ke teknologi. Teknologi sebagai integrator dari ekosistem usaha syariah. Alat berat untuk membangun sesuatu, Gedung hingga pabrik. Definisi ini harus diperlebar, maka ekonomi syariah tidak menjadi sempit,” tandasnya.