PBNU dan Dubes Australia Menjalin Kemitraan Baru untuk Meningkatkan Hubungan Bilateral
PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams, di Kantor PBNU, Jakarta, (26/7).
Pertemuan ini untuk menjajaki kerja sama yang erat antara kedua negara. Selain itu, pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral dan membahas potensi kolaborasi di berbagai bidang.
“Kami sangat menghargai kesempatan ini untuk memperdalam kerja sama dengan Australia. Kedua negara memiliki sejarah panjang yang kuat, dan kami percaya bahwa kerja sama yang erat akan membawa manfaat bagi kedua pihak dan juga masyarakat,” kata Gus Yahya.
Baca Juga
Dubes Australia juga menegaskan komitmennya terhadap hubungan yang lebih baik dengan Indonesia.
“Australia melihat Indonesia sebagai mitra penting di kawasan ini, dan kami berharap melalui kerja sama ini, kita dapat memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan,” kata Dubes Penny
Beberapa bidang yang akan dieksplorasi untuk kerja sama antara kedua negara adalah pendidikan, kebudayaan, pariwisata, dan perdagangan. Kedua pihak sepakat untuk melakukan upaya bersama dalam meningkatkan pemahaman dan hubungan antar masyarakat, sehingga dapat mempererat kedekatan di antara mereka.
Baca Juga
- Keajaiban di Ma’la: Jenazah KH Maimun Zubair Dikebumikan Selama Empat Tahun dan Masih Utuh
- Gus Yahya, Selera Musik dan Lelucon Perihal Jazz
Pertemuan ini menandai langkah awal yang positif dalam membangun kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Australia, dan diharapkan akan membawa manfaat nyata bagi kedua negara dan komunitas di “negeri kanguru” dan “negeri kepulauan”.
Kehadiran Dubes Penny ke PBNU juga mengantarkan undangan kepada Gus Yahya untuk berkunjung ke Australia.
Rencananya, Gus Yahya diundang ke Australia untuk menghadiri tiga agenda, yakni (1) Mengisi kuliah umum di beberapa kampus, (2) pertemuan dengan beberapa pemerintah resmi Australia, dan (3) Kerja sama strategis PBNU-Australian Government.
One Comment