243.500 Liter Air Bersih Disalurkan LAZISNU Cilacap untuk Bantu Warga terdampak Kekeringan

PERADABAN.ID – NU Care-LAZISNU Cilacap Jawa Tengah kembali menyalurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan pada Kamis (24/8/2023).

Langkah ini dilakukan seiring makin parahnya dampak kekeringan yang dirasakan warga di sejumlah desa di Kecamatan Patimuan.

NU Care-LAZISNU Cilacap Jawa Tengah menurut rilis yang diterima peradaban.id sedang berusaha membantu warga terdampak kekeringan dengan mendistribusikan 4 tangki air bersih.

Baca Juga

• Berita dan informasi Gus Yahya terbaru
• Mujahadah Bersama 7 Juta Kader, PP MDS Rijalul Ansor Doakan Keamanan Bangsa Indonesia

Adapun keempat titik tersebut adalah sebagai berikut; Titik Lokasi pendistribusian air bersih tangki I, Tempat: Datwati, Dusun: Cikadim, Rt/Rw: 4/2.

Titik Lokasi pendistribusian air bersih tangki 2, Tempat: Masjid Baitul Mu’minin, Dusun: Cikadim, Rt/Rw : 4/3.

Titik Lokasi pendistribusian air bersih tangki 3, Tempat: Masjd Syafa’atul Hikmah, Dusun: Cikuning, Rt/Rw: 1/6.

Titik Lokasi pendistribusian air bersih tangki 4, Tempat: Ramdani, Dusun: Kalenanyar, Rt/Rw : 1/10.

Perlu diketahui, pendistribusian air bersih di Kabupaten Cilacap ini sudah dimulai sejak tanggal 8 Agustus silam dan berlanjut hingga hari ini mengingat kekeringan masih berlanjut hingga sekarang.

“Total pendistribusian air bersih NU Care LAZISNU Cilacap pada program sedekah air bersih untuk atasi kekeringan di wilayah Kab. Cilacap per Hari Kamis 24 Agustus sebanyak 243.500 liter” kata Direktur NU Care-LAZISNU Cilapat dalam rilis yang diterima Peradaban.id.

Baca Juga

• Gus Yaqut Sebut Keragaman Indonesia Takdir
• Gus Yaqut: Saya Tidak Ingin Meninggalkan Warisan yang Rusak di GP Ansor

Dampak kekeringan pada kesehatan

Sementara itu, Ketua Lembaga Kesehatan NU Cilacap Hudaefah mengatakan kekeringan berdampak pada sisi kesehatan.

“Dampak kesehatan dari kekeringan akibat tidak terpenuhinya kebutuhan air minum, air bersih dan sanitasi utamanya pada kelompok usia rentan, misalnya pada lanjut usia dan anak-anak dapat berisiko terhadap penyakit diare, disentri, thypoid, cacingan dan penyakit kulit  akibat parasit atau jamur,” ujarnya.

“Kondisi ini juga dapat menjadi pemicu kejadian stunting pada anak balita,” tuturnya.