Opini

Wisata (Laboratorium) Agama

PERADABAN.ID – Pernahkah melihat satu jalan dipenuhi oleh deretan makam-makam dengan batu nisan dengan corak agama yang berbeda-beda?

Di jalan menuju pemakaman KH Sholeh Darat Mahagurunya para tokoh bangsa di Bergota, Semarang Jawa Tengah, siang hari, kita memang akan menjumpai tak terhitung jumlah makam dengan corak nisan dari agama yang berbeda-beda.

Perkumpulan makam ini, bagi saya terlihat miris. Hampir tidak ditemukan jarak antara satu makam dengan makam yang lain.

Terbesit pertanyaan menggelitik di benak saya, lalu bagaimana jasad para ahli kubur itu bisa bernafas?

Setelah mencoba merenung, saya menyerah. Saya sendiri belum mempunyai pengalaman karena status saya yang, masih calon ahli kubur.

Mungkin anda juga suka

Sembari melayangkan doa-doa keselamatan, berkejaran dengan roda mobil, mata saya mengamati sekeliling dan banyak menemukan makam bernisan Kristen bersanding dengan nisan Islam, tapi saya tidak berasumsi banyak.

Sependek pengetahuan saya, Bergota adalah pemakaman umum terbesar di Jawa Tengah.  

Saya tiba di depan gapura makam KH Sholeh Darat yang baru dipugar. “Ini tujuan utama saya”. Saya berziarah, meminta doa-doa keselamatan hidup.

Saya merasa tidak punya nyali untuk mendoakan beliau, karena saya ini siapa? Cuma seorang pemuda yang tidak tercatat dalam peta sejarah manusia.

Seperti pada kunjungan sebelum-sebelumnya, memori kolektif saya masih menyimpan umpatan salah seorang penunggu kotak amal di area makam tersebut, “wong kok medit, tak dungakne ora selamet uripmu, ora sido haji dan umpatan-umpatan Jawa Tengahan lainnya yang khas”, setelah saya menolak ajakannya untuk mengisi kotak amal.

Mungkin anda juga suka

Sambil lalu, terus terang saya kena mental, tapi seorang teman menghibur, “tidak apa-apa, perilaku seperti itu wajar di sini”.

“Saya memaklumi”, dengan tetap merasa masih ada yang tidak beres di sini, di pemakaman seorang alim gurunya Kiai Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, R.A Kartini, Kiai Munawwir, dan lain sebagainya.

Usai berdoa, mendokumentasikan kondisi terkini makam KH Sholeh Darat yang sedang dipugar, perjalanan kemudian berlanjut ke Sam Poo Kong, sebuah Kelenteng Agung yang tidak jauh dari Bergota, di Semarang. Seingatku, Sam Poo Kong pernah menjadi tempat perayaan ulang tahun 75 tahun Gus Mus.

Lain di KH Sholeh Darat, di Sam Poo Kong sama sekali tidak terpikirkan untuk menelisik suatu hal tertentu, hanya saja perhatian saya tertuju pada bentuk sepasang singa batu berdesain Qilin atau hewan mitologis dalam legenda Cina yang bercokol di depan pintu besar.

Saya mencoba menangkap bentuk relief itu, tapi saya kesulitan mendefinisikan maksud tak tertulis dari bentuk relief tersebut kecuali figur singa; raja binatang yang menjadi simbol imajiner dari sebuah kebesaran dan ketangguhan.

Mungkin anda juga suka

Selebihnya, Sam Poo Kong berhias ornamen khas Tiongkok yang indah dan menawan.

Selain itu, kesan yang disayangkan adalah ia terlihat tidak lebih dari destinasi wisata, melihat lebih banyaknya pengunjung yang berswa-foto daripada mencari pengetahuan baru mengenai tempat persinggahan Laksamana Zheng He/Cheng Ho ketika berlabuh di Pulau Jawa itu.

Barangkali, seperti lazimnya destinasi wisata agama-agama di Indonesia, Sam Poo Kong adalah pengalaman kecil dari pengabaian akan pengetahuan agama-agama di Indonesia yang perlu disampaikan kepada publik dalam menjaga keragaman.

Saya membayangkan sebuah destinasi wisata agama itu setara dengan laboratorium, yang bisa memberikan pengetahuan baru dari hanya sekadar ornamen dan keindahan.

Di masa sekarang, mungkin orang akan menyalahkan mereka yang tidak membaca atau tidak bertanya, tapi alangkah baiknya pengelolaan destinasi wisata agama, apapun agamanya, disulap menjadi destinasi (laboratorium) agama. Pengelola kemudian mempersiapkan tour guide untuk memandu pengunjung dalam menjelajah dan belajar dari pengalaman agama-agama lain di Indonesia. Semoga.

Yusuf Ali Syafruddin

Pegiat di Kajian Islam dan Kebangsaan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button