PERADABAN.ID – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar tasyakuran 1 Abad NU di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Kamis (16/2/2023).
Para kiai sepuh hadir dalam gelaran tasyakuran tersebut sekaligus mendokan para muassis dan masyayikh Nahdlatul Ulama (NU).
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengucap rasa syukur atas perjalanan kepengurusan PBNU karena dibersamai oleh orang-orang yang cakap dan mumpuni dalam bertugas.
Kecakapan para pengurus terimplementasi dalam beberapa agenda PBNU yang berjalan dengan cepat, kendati dalam waktu yang sangat singkat. Seperi tata rumusan dan desain kaderisasi organisasi.
Baca juga:
- Ambil Kebijakan Tidak Populer Demi Kesinambungan Nilai Manfaat, MPR Apresiasi Keberanian Menag
- Berita dan Informasi Gus Yahya Terbaru
“Saya menyaksikan sendiri bagaimana teman-teman dari jajaran pengurus harian, pengurus Lembaga-lembaga bekerja tunggang-langgang hamper tanpa jeda. Kami dikukuhkan pada 31 Januari dan pada bulan Mei, teman-teman sudah berhasil menyelesaikan desain atau rancangan tatanan organisasi paling dasar dalam bentuk 19 Peraturan Perkumpulan yang disahkan dalam Konferensi Besar pada 21 Mei 2022,” jelasnya dikutip dari NU Online.
Perencanaan dan perumusan tata organisasi dan desain ini diarahkan agar setiap program kerja PBNU bisa langsung bermanfaat bagi warga Nahdliyin. Maka eksekusi agenda dilakukan secara terstruktur sampai ke pengurus ranting.
Pun dalam agenda besar peringatan Harlah 1 Abad NU, mulai dari R20, Muktamar Internasional Fikih Peradaban sampai Resepsi Puncak, semua rangkaian disiapkan dengan maksimal.
One Comment