PERADABAN.ID – Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober merupakan momen berharga untuk menghormati dan mengenang jasa para santri dan rakyat Indonesia dalam berjuang melawan kolonial.
Tercatat dalam sejarah, Hari Santri tidak terlepas dari beberapa lokasi yang menjadi muara inspirasi dan koordinasi para kiai untuk ikrar suci Resolusi Jihad yang dicetuskan Pahlawan Nasional KH. Hasyim Asyari.
Sejarah tersebut dituangkan dalam gelaran Kirab Santri sebagai klasterisasi acara Hari Santri 2023 sebagai ruang tabarukan ke tempat-tempat yang memiliki nilai historis mulia.
Seremoni pelepasan Kirab Hari Santri 2023 dimulai dari Pesantren Mathla’ul Anwar Linahdlatil Ulama Menes, Banten pada Jum’at (20/10/23).
Dari Menes peserta kirab merangkak menuju Buntet untuk berziarah di pusara Kiai Abbas bin Abdul Jamil Cirebon dan menginap di Temanggung, Bumi Santri Bambu Runcing, Kiai Subchi Parakan.
Baca:
Paginya, Sabtu (21/10/23), peserta bergegas menuju Rembang untuk transit mengisi ruh, sowan di kediaman KH. Ahmad Mustofa Bisri. Hal ini tidak lepas dari jejak sejarah kala Kiai Abbas Buntet melanjutkan misi menuju Ikrar Resolusi Jihad, beliau menemui Kiai Bisri di Rembang.
Dari Rembang, peserta Kirab kemudian menuju Tuban dan Lamongan, bersimpuh di hadapan dua wali kakak beradik yang tergabung dalam Majelis Walisongo.
Peserta Kirab dijadwalkan telah sampai di Surabaya menjelang pertengahan malam sebelum Puncak peringatan Hari Santri tahun 2023 yang akan berlangsung di Surabaya Jawa Timur.
Rute dan rangkaian kirab dalam rangkaian kegiatan bertema Jihad Santri Jayakan Negeri tersebut merupakan perenungan atas teladan serta merupakan ikhtiar mutakhir untuk turut berkontribusi mewujudkan cita-cita bangsa yang berdaya-digdaya.
One Comment