Berita

Sosok Perempuan Tangguh Menurut Nyai Ida Fatimah Zainal

PERADABAN.ID – A’wan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ibu Nyai Hj Ida Fatimah Zainal, mengatakan dalam sendi kehidupan dibutuhkan peran perempuan tangguh sebagaimana awal peradaban yang dipelopori oleh Sayyidah Hawa.

Menurut Nyai Ida, sapaan akrabnya, perempuan selalu diidentikkan sebagai kaum pasif. Namun, perlu diketahui bahwa perempuan menempati posisi paling mulia dan tinggi derajatnya.

“Berbeda dengan kedudukan perempuan di masa jahiliyah,” jelas Nyai Ida Fatimah dalam webinar Pra-Silatnas Bu Nyai Nusantara 3, yang disiarkan melalui Zoom Meeting, Selasa (26/10).

“Dalam rangka membangun peradaban bermartabat, perlu peran perempuan agar dapat bersinergi melakukan pergerakan, baik kolaborasi lintas sektor antarperempuan maupun antar organisasi perempuan,” ujarnya.

Mungkin anda juga suka

Nyai Ida Fatimah Zainal mengungkapkan keberadaan organisasi perempuan yang saling bahu-membahu dan bekerja sama sangat penting, seperti halnya dua tangan yang saling melengkapi.

“Keberadaan organisasi perempuan dari ranting hingga nasional harus menjadi amunisi dan kekuatan baru dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, menghilangkan diskriminasi, dan mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil bagi laki-laki dan perempuan,” tandas istri almarhum KH Zainal Abidin Munawwir itu.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek R2 itu menyoroti peran bu nyai dalam mengantarkan santri menuju keberhasilan dan kesuksesan hidup.

Menurutnya, peran bu nyai adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan mampu berdaya saing, sehingga bu nyai memiliki peran yang signifikan.

Mungkin anda juga suka

“Indonesia memiliki pejuang-pejuang perempuan yang memajukan pendidikan dan memperjuangkan kesetaraan hak, seperti Hj Rasuna Said, Tjut Nyak Dien, Nyai Khairiyah Hasyim, dan masih banyak yang lain,” ungkapnya.

Perempuan, lanjut Nyai Ida, harus bangkit bersama dan berperan di masyarakat agar tidak hanya mewakili citra insan yang taat kepada Allah belaka. Akan tetapi membawa perubahan dan menjadi inisiator kebaikan bagi manusia yang berada di sekitar lingkungan mereka.

“Oleh karena itu, perempuan tangguh harus berpendidikan yang tinggi, berilmu yang luas, akidah yang kokoh, berakhlakul karimah sehingga dapat mengarungi kehidupan dengan mandiri dan siap menjadi pendamping bagi suami,” tegasnya.

“Perempuan juga harus menjadi pendidik yang hebat untuk anak-anaknya, mampu berjuang di masyarakat dan tetap kuat bertahan. Perempuan yang tangguh tidak lahir begitu saja. Namun, lahir berkat tempaan dan tantangan hidup,” pungkas Nyai Ida.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button