Berita

Sentilan Jenaka Gus Yahya di Balik Pemilihan Ketua LAZISNU


PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) melempar sentilan jenaka kepada Ketua LAZISNU Habib Ali Hasan Al Bahar di acara Rakernas NU Care-LAZISNU 2024, di Jakarta (6/9/2024).

“Yang saya hormati Ketua LAZISNU, Habib Ali Hasan Al Bahar,” ucap Gus Yahya dengan senyuman khasnya. 

“Apapun penelitian yang dilakukan oleh orang, apapun tesis-tesis dibuat, saya tetap setuju bahwa beliau ini dzurriyah Nabi SAW. Itu juga salah satu alasan saya meminta beliau jadi Ketua LAZISNU, ya… supaya hemat overhead. Kan nggak perlu ada budget tambahan, karena Bani Hasyim ini haram menerima sedekah atau zakat!” 

Baca Juga

Mendengar sentilan itu, audiens langsung tergelak, sementara Habib Ali hanya bisa mengangguk-ngangguk setuju, meski senyumnya makin lebar.

Gus Yahya melanjutkan, “Ada cerita lucu soal Kyai Abdullah bin Abdul Salam, paman dari Kyai Sahal Mahfudz. Suatu hari ada orang kaya datang, bawa setumpuk uang sedekah buat Kyai Abdullah. Dia bilang, ‘Kyai, ini sedekah saya untuk panjenengan.’ Kyai Abdullah malah balas dengan santai, ‘Loh, kamu pikir saya sakit? Kenapa kamu kasih saya sedekah? Apa di kampung ini udah nggak ada orang fakir?’ Orang kaya itu langsung pucat, keringat dingin!”

Semua hadirin tertawa terbahak-bahak membayangkan si dermawan yang tiba-tiba salah tingkah di depan Kyai.

“Nah,” lanjut Gus Yahya, “Akhirnya Kyai Abdullah ambil juga uang itu, tapi bukan untuk dirinya. Santri-santri yang lagi lari-lari di halaman dipanggil semua, ‘Sini, sini, bagi nih uang buat kalian!’ Santri-santri pun senang bukan main. Uang turun dari langit tiba-tiba!”

Gus Yahya berhenti sejenak, menatap hadirin dengan pandangan serius tapi jahil. “Itu caranya Kyai Abdullah menolak pemberian tanpa melanggar aturan. Karena, ya… beliau dzurriyah Nabi, Bani Hasyim. Haram menerima zakat. Tapi, santri-santri mah… kebagian hoki, hehe.”

Baca Juga

Gus Yahya lalu mengakhiri dengan cerita penutup yang tak kalah kocak. “Ada lagi Kyai yang pernah cerita ke saya. Katanya ada orang datang, mengklaim silsilahnya sampai ke Nabi SAW. Sampai 39 generasi! Saya tanya, ‘Mana buktinya?’ Dia tunjuk catatan panjang. Terus saya mikir, kalau dia ini dzurriyah Nabi, repot, dong. Nggak boleh terima zakat. Ujung-ujungnya, kasihan juga yang mau kasih sedekah, jadi bingung.”

Semua yang hadir kembali tertawa, termasuk Habib Ali, yang kini ikut menyeka air mata karena terlalu banyak tertawa. 

“Intinya,” kata Gus Yahya dengan nada serius, “Dalam fikih, kepastian nasab itu ya cukup sampai kakek atau kakek buyut lah. Mau 39 generasi juga, yang penting jelas nasabnya waktu wali nikah!”

Sambutan Gus Yahya yang biasanya serius, kali ini berhasil membawa gelak tawa dan keakraban di antara hadirin.

Related Articles

Back to top button