Nahdlatul Ulama Bertanggung Jawab untuk Memelihara Negara menjadi Baik
PERADABAN.ID – Tanggung jawab Nahdlatul Ulama (NU) selain memberikan khidmah melayani jamaah, juga bertanggung jawab untuk memelihara negara menjadi baik.
“Tanggung jawab terhadap negara, bahwa Nahdlatul Ulama bertanggung jawab memelihara negara ini supaya menjadi baik dan tetap baik seterusnya baik,” tutur Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf pada acara Haul ke-41 Al Arif Billah Al-Magfurllah KH Abdul Hamid bin Abdullah Umar, Rabu (5/10/2022).
Putera KH Cholil Bisri Rembang ini mencontohkan KH Hasyim Asy’ari berjuang pada masa-masa kemerdekaan sebagaimana dilakukannya saat mengeluarkan fatwa resolusi jihad memerangi penjajah.
“NU ikut mendirikan, dan Hadratussyaikh Kiai Muhamad Hasyim Asy’ari memberikan fatwa wajib (negara) dibela dengan nyawa,” tambahnya.
Baca Juga
- Gus Yahya: Terlalu Riskan Kalau Berpikir NU sebagai Aset
- Gus Baha: Jika dalam Fiqih tidak Ada Khilaf, Kasihan Umatnya
- Berita dan Informasi Gus Yahya
Dengan demikian, NU sebagai lokomotif yang mengkanalisasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus terus mengupayakan agar tidak menjadi bencana sekaligus memberikan maslahat bagi rakyat Indonesia.
“Maka kita harus tanggung jawab. Maka NU bertanggung jawab untuk tidak menjadikan NKRI ini bencana bagi rakyat Indonesia. NU bertanggung jawab untuk menguoayakan agar NKRI ini terus menjadi maslahat bagi rakyat Indonesia,” tandasnya.
Sebelumnya, Gus Yahya mengatakan bahwa tanggung jawab utama bagi pemangku NU adalah melakukan khidmah melayani jamaah sebagaimana dicontohkan oleh para pendahulu NU.
“Kiai-kiai kita dulu tidak hanya berkhidmah kepada ilmu, mengajar ngaji saja. Tapi juga melakukan riayah kepada umat, apapun kebutuhannya,” tandasnya.