Harus Tampil Istimewa Jelang 1 Abad NU, LAZISNU Targetkan Himpun ZIS 7,5 Triliun

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan LAZISNU harus tampil istimewa jelang usia NU masuk 1 abad dan menuju abad kedua.

“Jangan menjadi LAZISNU yang biasa-biasa saja, jadilah LAZISNU yang istimewa,” tutur Gus Yahya sesaat sebelum membuka Rakernas LAZISNU di Hotel Golden Boutique Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2022).

“Semoga harapan-harapan kita dapat mencapai tujuannya, serta manfaat dan barokah,” lanjutnya.

Berlangsung selama 3 hari, Ketua LAZISNU PBNU Habib Ali Hasan Al Bahar menilai potensi zakat nasional sangat besar. Mengutip data Baznas, potensi zakat tahun 2022 mencapai Rp327 triliun, dan baru terhimpun Rp17 triliun pada tahun 2021. Sementara, pada tahun 2021 LAZISNU menghimpun dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) lebih dari Rp 1 Triliun.

Baca juga

• Rakernas LAZISNU, Gus Yahya Perkuat Makna Zakat sebagai Strategi Memelihara Kohesi Masyarakat
• Berita dan Informasi Gus Yahya Terbaru

Potensi yang lain dilihat dari jumlah warga NU yang mencapai ratusan juta di Indonesia.

“Kami yakin banyak muzakki, munfiq, muhsininnya. Itu adalah potensi yang besar. Kita bisa menargetkan perhimpunan dana ZIS oleh LAZISNU pada periode ini mampu mencapai Rp7,5 triliun,” kata Habib Ali.

Dalam Rakernas yang bertajuk Menjadi Lembaga Filantropi Islam Terkemuka ini, Habib Ali berharap agar LAZISNU berkesinambungan dengan PBNU, yang salah satu harapannya jelang menuju abad kedua, NU Go Internasional.

“Semoga Rakernas ini penuh dengan manfaat, dan mudah-mudahan LAZISNU setelah Rakernas ini akan menjadi lembaga filantropi Islam terkemuka,” ucapnya.

Habib Ali juga menyambut rombongan LAZISNU dari PWNU dan PCNU seluruh Indonesia, termasuk juga dari LAZISNU Cabang Istimewa yang berada di luar negeri.

“Selamat datang, kami menyambut rombongan LAZISNU dari PWNU dan LAZISNU PCNU, bahkan ada dari LAZISNU PCINU Taiwan dan Hong Kong yang hadir secara langsung,” ujar akademisi UIN Syarif Hidayatullah tersebut.