Berita

Hari Guru Nasional 2022, Menag Minta Guru Teladani KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan

PERADABAN.ID – Menteri Agama (Menag) RI H Yaqut Cholil Qoumas membeberkan keteladanan para guru bangsa seperti KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan dalam mendidik muridnya.

“KH Hasyim Asy’ari, memandang semua muridnya dengan kasih sayang. Jangan menanyakan murid paham atau belum, tapi terus ajarkan kepada murid sampai dia paham. Jadilah seniman yang selalu melukis pikiran-pikiran orang ” tuturnya dikutip dari Siaran Pers Kemenag, Jumat (25/11/2022).

Di hadapan para guru, Menag juga mengingatkan salah satu pesan  Kh Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, agar menyampaikan gagasan kepada muridnya.

“Jadilah guru sekaligus murid. Jadi guru untuk menyampaikan gagasan kepada muridnya. Jadilah murid untuk selalu dapat membuka diri agar dapat mengembangkan keilmuan yang disampaikan kepada murida,” tuturnya.

Baca juga

Dari dua teladan guru bangsa tersebut, Gus Men sapaan akrabnya, mengatakan bahwa kemuliaan seseorang dapat diukur saat dirinya mampu mempelopori generasinya dan generasi berikutnya, sebagaimana terekam dalam filsafat China.

Selain mengucapkan selamat, memberikan apresiasi dan terima kasih atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, Gus Men menegaskan tantangan guru yang kian kompleks dan membutuhkan kegigihan.

“Tantangan kita semakin kompleks dan rumit. Guru harus tampil makin gigih, dedikatif, sekaligus kreatif dan inovatif dalam mendidik dan membentuk akhlak siswa,” pesannya.

Apa yang disampaikan Gus Men senada dengan semangat tema Hari Guru Nasional Tahun 2022 yaitu “Berinovasi Mendidik Generasi”. Inovasi menjadi kunci di tengah kemajuan teknologi dan informasi.

Baca juga:

“Kemajuan teknologi informasi, kadang menyebabkan guru dan murid saling bekejaran dalam penguasaan literasi. Guru masa kini tidak lagi cukup dengan bekal literasi baca-tulis, numerasi, sains, dan sosial-budaya, tapi juga harus menguasai literasi digital,” lanjutnya.

Guru masa kini, sebut Gus Men, dituntut familiar dengan budaya digital. Di dalamnya ada e-learning, e-book, artificial Intelligence, metaverse, metahuman, robotic, coding, dan lain sebagainya. Belum lagi dengan adanya tantangan disrupsi.

“Guru masa depan harus lebih agile dan adaptif dalam merespon perubahan zaman. Guru harus dapat mengubah mindset dan cara bekerja, dari cara-cara manual menjadi digital,” tandasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button