Berita

Gus Yaqut: Syaikhona Kholil Bangkalan Adalah Kiai yang Ahli Geopolitik

PERADABAN.ID – Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menyebut bahwasannya Syaikhona Kholil Bangkalan memiliki keahlian dalam dunia geopolitik.

“Syaikhona Kholil merupakan seorang ulama ‘alim ‘allamah yang menguasai banyak hal bukan hanya soal-soal ilmu keagamaan, geopolitik beliau juga menguasai,” terang Gus Yaqut dalam Wisuda Ma’had Aly Nurul Cholil, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada Ahad (15/10).

Kita tahu, lanjut Gus Yaqut, Syaikhona Kholil ini merupakan ulama yang memiliki kemampuan multidimensional yang orang-orang biasa tidak akan pernah bisa memiliki, kiai biasa tidak akan bisa, cucu-cicitnya juga tidak akan bisa.

“Syaikhona Kholil ini ahli geopolitik, apa buktinya? Kita ini memiliki catatan sejarah tentang keahlian Syaikhona Kholil dalam menganalisa geopolitik,” tegasnya.

Baca Juga

Menurut Gus Yaqut, pada tahun 1924 ketika  kekuasaan tanah Hijaz di Saudi Arabia yang waktu itu dikuasai Syarif Husain runtuh karena perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Ibnu Saud-Muhammad bin Abdul Wahab.

“Ulama di Indonesia yang pertama kali memberikan respons terhadap kemelut itu adalah Syaikhona Kholil Bangkalan,” tukas putra KH Choli Bisri itu.

Syaikhona Kholil Bangkalan coba memberikan respon dengan tenang terkait kemelut yang dihadapi Tanah Hijaz sampai kelompok Ibnu Saud-Muhammad Bin Abdul Wahab itu ingin menghancurkan situs peninggalan Nabi termasuk Makam Rasulullah Saw.

“Kemudian kegelisahan kiai-kiai ini ditangkap oleh Syaikhona Kholil, beliau melihat bahwa, “Sudah, kita pasti punya jalan keluarnya, kita bisa melakukan pendekatan-pendekatan kepada penguasa Arab, tetapi kita harus tenang, apalagi Allah SWt sudah menjamin bahwa akidah Ahlussunnah Wal Jamaah itu sudah dijamin keabadiaannya, jadi tidak akan bisa diganggu oleh akidah-akidah lain”, kisah Gus Yaqut.

Baca Juga

Sehingga, lanjut dia, ada Komite Hijaz, yang datang ke tanah Saudi untuk melobby penguasa Saudi yang berkuasa agar tidak mengganggu akidah Ahlussunah Wal Jamaah termasuk merusak situs peninggalan Nabi dan makam Rasulullah saw.

Gus Yaqut meyakini Nahdlatul Ulama merupakan hasil kemampuan Kiai Kholil dalam menganalisa situasi politik global pada saat itu.

“Padahal kita tahu di zaman Syaikhona Kholil itu belum ad awa, twitter, facebook tidak ada. Tapi bagaimana Syaikhona Kholil merespon dengan cepat kejadian-kejadian yang ada jauh dari tanah Madura, Suramadu saja belum ada, coba bayangkan,” tandas Gus Yaqut.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button