Berita

Gus Yahya Terima “Mandat Tebuireng” untuk Benahi PKB

PERADABAN.ID – Senin (12/8) ratusan kiai berkumpul di Pesantren Tebuireng dan menghasilkan sebuah kesepakatan bertajuk “Mandat Tebuireng” kepada Rais Aam PBNU untuk ndandani (memperbaiki PKB).

Mandat tersebut lantas diberikan sepenuhnya kepada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar secara langsung di kediamannya, Pesantren Miftachussunnah, Surabaya.

“Kemarin kiai berkumpul (di Pesantren Tebuireng). Mendalami masalah-masalah terkait hubungan PBNU dan PKB,” kata Gus Yahya di kediaman Rais Aam PBNU, Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya, Selasa (13/8).

Baca Juga

Gus Yahya mengaku akan segera merumuskan sejumlah langkah memperbaiki PKB menjelang partai itu menyelenggarakan Muktamar di Bali 24-24 Agustus 2024. Menurut Gus Yahya, masalah antara PKB dan PBNU bukan masalah baru.

“Ini berlangsung lama, sudah lebih dari 15 tahun. Masalah di dalam hubungan PKB dan NU ini sudah lama sekali. Tapi selama ini belum pernah dilakukan upaya-upaya yang masif mengelolanya,” ujar Gus Yahya.

Turut hadir dalam pertemuan di kediaman Rais Aam PBNU KH Anwar Manshur (Lirboyo); KH Nurhasan (Sidogiri); KH Abdul Hakim Mahfudz (Tebuireng); Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar (Al Amin Kediri); KH Hasan Mutawakil Alallah (Genggong) serta sejumlah kiai dari Indonesia timur dan Indonesia bagian barat.

Baca Juga

Sebelumnya, pertemuan di Tebuireng menyepakati dua kesepakatan penting. Terkait posisi PKB dan bagaimana menyikapinya.

“Bisa saya simpulkan ada dua kesepakatan dalam pertemuan ini, yakni. Pertama, para kiai sepakat bahwa antara PBNU dan PKB memiliki hubungan ideologis, historis, politis, organisatoris, dan kultural,” kata KH Anwar Iskandar Ketua Pansus PKB.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button