Opini

Eklektik dalam Selera Musik, Gus Dur dan Gus Im Anak Skena?

PERADABAN.ID – Skena menjadi kata kunci yang akhir-akhir ini dibahas habis oleh kelompok kalcer perkotaan. Mereka memiliki ciri khas tidak hanya dalam selera musik, anak skena disorot dalam dunia fesyen dan pergaulannya.

Namun definisi yang tepat bagi skena itu apa dan bagaimana sebenarnya skena mampu menjadi gardan yang menggerakkan perkembangan musik di Indonesia?

Kisah ini mungkin tidak akan menjawab pertanyaan itu seutuhnya akan tetapi semoga bisa menjadi gambaran betapa perpaduan budaya dan spiritualitas bisa menjadi kelompok skena tersendiri dalam kalcer musik Indonesia.

Baca Juga

Gus Dur dan Gus Im, dua tokoh inspiratif yang terkenal dalam dunia spiritualitas dan intelektualitas, juga memiliki selera musik yang unik dan eklektik.

Keduanya bisa dibilang menjadi figur terhormat dalam dunia skena musik Indonesia, di mana mereka menemukan cara untuk menyatukan kecintaan mereka pada seni, spiritualitas, dan musik dalam harmoni yang menakjubkan.

Gus Dur, yang lebih dikenal sebagai Abdurrahman Wahid, adalah seorang presiden Indonesia dan tokoh spiritual yang sangat dihormati. Beliau memiliki selera musik yang eklektik, mencakup beragam genre dari tradisional hingga modern.

Baca Juga NU dan Seni Perfilman Indonesia: Jejak Inspiratif Usmar Ismail

Sejak masa muda, Gus Dur telah menunjukkan ketertarikannya pada berbagai bentuk seni dan musik. Beliau terlibat dalam berbagai kelompok teater dan seni, yang kemudian menginspirasinya untuk menggali lebih dalam tentang keanekaragaman musik.

Tidak hanya terpaku pada satu genre, Gus Dur menikmati musik tradisional Indonesia seperti gamelan dan wayang kulit, sementara juga menyukai musik dunia seperti jazz dan blues.

Pengaruh dari berbagai kunjungan ke luar negeri juga membuka cakrawala musik Gus Dur. Dari setiap perjalanan, beliau membawa pulang inspirasi dari berbagai budaya musik dunia, termasuk dari Timur Tengah dan India.

Baca Juga Haji Hasan Gipo dan Kisahnya tentang Kereta Api

Itulah sebabnya, dalam beberapa kesempatan, Gus Dur tidak ragu untuk menyajikan musik tradisional atau etnik dalam acara-acara resmi, menunjukkan bahwa seni dan musik memiliki daya sentuh universal yang menghubungkan berbagai latar belakang budaya.

Tidak hanya Gus Dur, Gus Im, adik kandungnya, juga mewarisi selera musik yang eklektik. Gus Im adalah seorang yang dikenal berjalan di dunia bawah tanah, tak terlihat dan pengagum berat barang-barang kuno.

Gus Im menyukai gaya musik yang eksperimental dan puitis, seringkali mengeksplorasi alat musik tradisional Indonesia dengan perangkat modern.

Baca Juga Tantangan Pemilu dan Visi Gus Menteri

Ia menjadi contoh inspiratif bagi para musisi muda di Indonesia untuk berani bereksperimen dan mengekspresikan diri dengan bebas dalam skena musik yang terus berkembang.

Perpaduan unik dari selera musik Gus Dur dan Gus Im telah menginspirasi generasi muda di Indonesia untuk memahami kekuatan musik sebagai medium ekspresi dan penyatuan.

Baik melalui panggung teater atau panggung musik, kedua tokoh ini membuktikan bahwa skena musik Indonesia dapat menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan, merayakan keberagaman, dan menghadirkan kedamaian melalui ekspresi seni.

Baca Juga

Gus Dur dan Gus Im adalah dua tokoh yang bisa menjadi inspirasi dalam skena musik Indonesia. Dengan selera musik yang eklektik, mereka telah menunjukkan bagaimana seni dan musik dapat menjadi kekuatan positif dalam memperkuat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat yang beragam.

Semoga kisah perjalanan mereka terus menginspirasi generasi mendatang untuk berani tampil dalam skena musik dengan kepribadian unik mereka sendiri dan berkontribusi pada kemajuan seni dan budaya Indonesia.

Yusuf Ali Syafruddin

Pegiat di Kajian Islam dan Kebangsaan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button