Diaspora Ansor Banser Taiwan Gelar Pelatihan, Waketum Mabrur: Kita Integrasikan dengan Ansor University
PERADABAN.ID – Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Mabrur L Banuna mengatakan diaspora kader Ansor Banser di Taiwan akan diintegrasikan dengan Ansor University. Menurutnya, kader di Taiwan sebagian besar bergerak di bidang ekonomi manufaktur dan pekerja informal yang memerlukan sertifikasi dan pengembangan profesi .
Hal ini dikatakan saat menghadiri Diklat Terpadu Dasar (DTD) ke-7 dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) di Taichung, Taiwan, Sabtu-Minggu (17-18/8).
“Oleh karenanya, nanti di GP Ansor akan menyiapkan upgrading skill. Salah satunya misalnya lembaga sertifikasi, profesi dimana sahabat-sahabat yang belum disertifikat ketika kembali ke tanah air bisa kemudian kita sertifikasi dengan baik sehingga bisa terdistribusi di beberapa industri,” katanya.
Baca juga:
- Politik “Belok tanpa Sein” ala Cak Imin, Gaya Tikung Sejak 2008
- 33 Kutipan Inspiratif Gus Yaqut: Kompas Moderasi untuk Persatuan Indonesia
Ansor University merupakan wadah vokasi, pelatihan dan pendidikan punya Ansor yang bisa difungsikan untuk mengembangkan kapasitas kader.
Maka diaspora kader yang ada di luar negeri, termasuk di Taiwan, bisa melakukan pengembangan bakat dan keterampilan yang dimilikinya. Sehingga saat kembali ke Indonesia bisa memberikan implikasi positif dalam sektor ekonomi.
“Itu salah satu yang kita khususkan dan memberikan pelatihan-pelatihan kepada diaspora, purna tugas kader-kader di Taiwan, di Jepang dan di negara yang lain akan diberikan skill dan pelatihan khusus bagaimana bisa memberikan peningkatan kemampuan secara ekonomi nanti setelah di Indonesia,” imbuhnya.
Digelar bersamaan dengan HUT ke-79 RI, gelaran pelatihan ditujukan juga untuk menguatkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
Ketua Panitia Pelaksana Maullana mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk memperkuat semangat nasionalisme, memupuk rasa persatuan antaranak bangsa yang mempunyai latar belakang suku, agama, ras dan golongan. Termasuk bagi mereka yang mempunyai perbedaan profesi seperti PMI (Pekerja Migran Indonesia), Pelajar Indonesia dan Diaspora
“Selain itu juga memberikan wawasan Kebangsaan tentang pentingnya kerukunan dan gotong royong imbuhnya,” kata Maullana, Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Kasatkoryon Banser Taichung.
