Berita

Anugerah Doktor Kehormatan, Pidato Ilmiah Gus Yahya Penuh Kelakar

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mendapat gelar doktor kehormatan dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dalam pidatonya, Gus Yahya menyampaikan jika Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta telah menyelamatkan Universitas Gadjah Mada (UGM) dari kebakaran.

“Ada dua orang yang baru bisa lulus kalau kampusnya dibakar,” kata Gus Yahya menirukan ungkapan Gus Dur dalam pidato ilmiahnya saat menerima anugera gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (13/02).

“Yang pertama, Yahya Staquf dan Saifullah Yusuf,” kelakar kiai kelahiran 16 Februari 1966 itu.

Baca Juga Saya Mohon Ampun …

Namun, Saifullah Yusuf berhasil lulus dari kampusnya dan berhak menyandang gelar doktorandus (drs.). sementara Gus Yahya sendiri tidak lulus dari kampus Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Karena itu, lanjut Gus Yahya, UIN Sunan Kalijaga menyelamatkan UGM dari kebakaran. Karena telah memberikan gelar doktor kehormatan kepadanya.

Gelar doctor honoris causa itu diberikan kepada Gus Yahya karena kontribusinya dalam mewujudkan perdamaian di dunia internasional dengan langkah strategis dan pemikirannya, baik sebelum maupun setelah menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.

Baca Juga Gus Yahya Dianugerahi Gelar Kehormatan dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

UIN Sunan Kalijaga menganugerahkan gelar doktor kehormatan tersebut tidak lepas dari sumbangsihnya terhadap kemajuan wacana Islam Indonesia di kancah global.

“Alasan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menganugerahkan Doktor Honoris Causa kepada Gus Yahya yang saat ini Ketua Umum NU adalah bahwa beliau telah banyak memberikan kontribusi pemikiran dan tindakan kepada umat dalam rangka perdamaian dan persatuan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Wakil Rektor II UIN Sunan Kalijaga, Prof Sahiron Syamsuddin.

Selain Gus Yahya yang diberi anugerah gelar kehormatan, tersebut Sudibyo Makrus mantan PP Muhammadiyah (Dewan Pakar Majlis Pelayanan Sosial Muhammadiyah) dan Cardinal Miguel Angel Ayuso Guixot (Presiden Badan Kepausan untuk Dialog Lintas Iman Vatikan).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button