Berita

Khofifah: Pesantren Siap Berikan Beasiswa Pendidikan bagi Warga Palestina

PERADABAN.ID – Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pesantren siap memberikan beasiswa pendidikan bagi warga Palestina.  Ia mencontohkan beberapa pesantren sudah melakukan hal tersebut.

“Dari tanggal 15 November yang lalu sudah kita mulai, bahwa kita sudah berkomunikasi dengan Dubes Palestina, bahwa Perguruan Tinggi Kiai Asep siap memberikan 50 beasiswa S1, S2, dan S3 untuk mahasiswa Palestina,” ucap Khofifah di Malang, Minggu (9/6).

Dalam forum Pengajian Akbar Muslimat NU di Unisma Kota Malang tersebut, Khofifah menegaskan sudah melakukan komunikasi dengan Rektor Universitas Airlangga dan menyanggupi pemberian beasiswa untuk anak-anak Palestina.

“Insyaallah, Unisma juga akan siap untuk memberikan beasiswa untuk anak-anak Palestina untuk kuliah di Unisma,” tegasnya.

Baca juga:

Kesiapan pesantren dan perguruan tinggi di Jawa Timur untuk menyediakan ketersediaan beasiswa kepada mahasiswa Palestina disampaikan juga ke Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelum berangkat ke Jordan menghadiri KTT Palestina.

“Pak Prabowo hari ini akan ke Jordan untuk menghadiri KTT Palestina. Di sana, Sekjend PBB juga akan hadir. Di forum itu beliau  rencana akan sampaikan bahwa Indonesia siap untuk memberikan pengobatan untuk 1000 korban luka-luka dan yang kena dampak perang. Dan Jatim siap untuk memberikan bantuan pendidikan berbasis pesantren untuk 1000 anak-anak Palestina. Juga perguruan tinggi yang juga siap memberikan bantuan pendidikan berupa pemberian beasiswa. Semoga niat  kita semua ini menjadi ladang pahala di hadapan Allah,” kata Khofifah.

Khofifah juga mengatakan bahwa Muslimat NU sudah 3 kali menyalurkan aksi kemanusian untuk Palestina. Dan diantaranya, Muslimat langsung berkomunikasi dengan para penerima di Rafa.

“Bantuan dari Muslimat untuk permakanan warga di Palestina insya allah sudah tersalurkan. Berikutnya kita akan menunggu untuk pengiriman bantuan yang selanjutnya sembari kita kuatkan komitmen kita memberikan pendidikan berbasis pesantren dan beasiswa perguruan tinggi untuk anak-anak di Palestina,” pungkas Khofifah.

Baca juga: Soal Alokasi Tambahan Kuota Haji, Ini Penjelasan Kemenag

Keseriusan dan komitmen ini, berbanding terbalik dengan apa yang terjadi belakangan ini, yakni 5 Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Kejadian ini dikecam oleh PBNU karena tidak memahami geopolitik, tidak mengerti kebijakan NU secara organisasi, dan melukai perasaan seluruh warga NU.

“Ini tindakan yang disesalkan,” kata Ketua PBNU H Savic Ali.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button