Berita

33 Kata-kata Puitik dari Gus Mus

PERADABAN.ID – KH Ahmad Mustofa Bisri, yang akrab disapa Gus Mus, adalah sosok ulama, budayawan, dan cendekiawan Muslim Indonesia yang sangat dihormati. Lahir pada 10 Agustus 1944 di Rembang, Jawa Tengah, beliau merupakan putra dari KH Bisri Mustofa, seorang ulama terkemuka pada masanya.

Gus Mus menempuh pendidikan di berbagai pesantren ternama, termasuk Pesantren Lirboyo Kediri dan Al-Munawwar Krapyak Yogyakarta. Beliau juga pernah menimba ilmu di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Sepulangnya ke Indonesia, Gus Mus aktif mengajar di Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, yang didirikan oleh ayahnya.

Baca Juga 33 Kutipan Abadi KH Cholil Bisri, Begawan Politik PKB

Selain dikenal sebagai kyai dan pengasuh pesantren, Gus Mus juga dikenal luas sebagai penulis, penyair, dan pelukis. Karya-karyanya mencakup berbagai genre, mulai dari buku-buku keagamaan, kumpulan puisi, hingga esai-esai sosial dan budaya. Pemikiran Gus Mus yang moderat, inklusif, dan penuh kearifan telah menjadikannya salah satu tokoh panutan bagi banyak kalangan di Indonesia.

Gus Mus dikenal dengan gaya bicaranya yang lugas, jenaka, namun sarat makna. Kutipan-kutipannya sering menjadi bahan renungan dan inspirasi bagi banyak orang, mencerminkan kebijaksanaan dan pandangan hidupnya yang luas.

Kumpulan 33 kutipan berikut ini merangkum sebagian dari pemikiran dan nasihat Gus Mus yang berharga, menyentuh berbagai aspek kehidupan, dari spiritualitas hingga isu-isu sosial kemasyarakatan.

Baca Juga 33 Kutipan Terbaik Gus Yahya: Pandu Peradaban Abad 21

  1. Masing-masing orang punya pertimbangannya sendiri, kecuali mereka yang ikut-ikutan.
  2. Kita tidak akan terlalu terpukau gemerlapnya dunia, bila menyadari kesementaraannya.
  3. Jika bukan mainan jangan mau dibentur-benturkan.
  4. Cintailah kekasihmu sedang-sedang saja; siapa tahu suatu saat dia menjadi musuhmu dan bencilah musuhmu sedang-sedang saja; siapa tahu suatu saat dia menjadi kekasihmu.
  5. Jika hati kita ibaratkan kayu, maka kedengkian dan kebencian di dalamnya adalah rayap-rayap.
  6. Kaki kita meninggalkan jejak di bumi; lisan/jari kita meninggalkan jejak di hati. Hati-hati.
  7. Bila engkau menjumpai si Jangkung dan si Cebol bertikai soal dalam-dangkalnya sungai, cobalah engkau leraikan mereka dengan menunjukkan m e t e r a n.
  8. Menebak yang akan terjadi, boleh; memastikan, jangan.
  9. Rendah hati menutupi kekurangan diri; sebaliknya, tinggi hati justru menonjolkannya.
  10. Janganlah kebaikan  orang lain kepada kita, kita anggap kewajiban. Sementara kebaikan kita kepada mereka kita anggap sebagai hak mana suka kita saja.
  11.  Menurut para ahli, untuk c e m b e r u t dibutuhkan 43 otot; sementara untuk t e r s e n y u m hanya 17. Menurut Nabi Muhammad SAW, t e r s e n y u m bernilai sedekah alias ibadah.
  12. Cintai dan pujilah pasanganmu, setinggi langit sekalipun, tapi tak usah membandingkannya dengan merendahkan pasangan orang lain.
  13. Kalau jadi politikus, jadilah politikus yang negarawan. Jangan politikus yang tikus.
  14. Kalaupun harus bertengkar, bertengkarlah tetap sebagai saudara, atau seperti  pertengkaran suami-istri.
  15. Dua orang saling mencaci; pemenangnya ialah yang paling nista.
  16. Apa yang kita lihat tidak selalu seperti apa yang kita pikirkan.
  17. Apakah menahan rindu bagian dari kesempurnaan puasa?
  18. Kita perlu menjaga agar porsi perhatian kita terhadap berbagai kepentingan terukur dan tidak berlebihan.
  19. Bukan hanya aku yang mempunyai hak memilih atas pertimbanganku sendiri, kau dan dia pun mempunyai hak memilih atas pertimbangan masing-masing.
  20. Jika hati  kita ibaratkan kayu, maka kedengkian dan kebencian di dalamnya adalah rayap-rayap.
  21. Jika bukan mainan, jangan mau dibentur-benturkan.
  22. Cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya/ cinta romeo kepada juliet, si majnun qais kepada laila belum apa-apa/ temu-pisah kita lebih bermakna/ dibanding temu-pisah yusuf dan zulaikha/ rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam adam hawa.
  23. Pilihanmu adalah yang terbaik bagimu; seperti pilihan saudaramu adalah yang terbaik baginya. Kalau masing-masing saling menjelekkan pilihan yang lain, bagaimana orang meyakini keterbaikannya?
  24. Dan hamba-hamba Ar-Rahman Tuhan yang Maha Pengasih ialah mereka yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan ketika  pengujar-pengujar bodoh menyapa mereka, mereka menjawab dengan ucapan damai.
  25. Barangsiapa mengaku beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah bicara baik atau diam.
  26. Kecemasan dan kekhawatiran perlu kita imbangi dengan harapan dan optimisme.
  27. Saat terbaik untuk memperbaiki diri ya sekarang ini bukan nanti.
  28. Hati-hati kursi yang kau duduki bisa mengubah perangaimu.
  29. Tidak semua orang (bisa) berpikir sepertimu.
  30. Ingin benar-benar bahagia? Mulailah membersihkan hati dari keangkuhan, bangga diri, tamak, iri, dengki, kebencian, dan kekotoran-kotoran hati yang lain.
  31. Sebenarnya mudah sekali menandai ajaran Nabi Muhammad saw dari ajaran-ajaran yang lain. Yaitu apabila manusia wajar merasa wajar melakukannya, itulah ajaran Nabi Muhammad saw. Kalau neko-neko dan sulit dilakukan oleh umumnya manusia, jelas bukan—atau sudah diselewengkan dari—ajaran Nabi.
  32. Jangan bertengkar meladeni orang yang tak waras. Nanti orang bingung membedakan mana yang waras mana yang tak.
  33. Kesadaran akan anugerah yang melahirkan syukur adalah anugerah yang perlu kita syukuri.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button