Berita

Yenny Wahid: NU Women Adalah Titik Temu Para Aktivis Perempuan NU

PERADABAN.ID, Jakarta – Ketua Organizing Committee (OC) NU Women Hj Zannuba Ariffah Chafshoh atau Yenny Wahid mengatakan, NU Women dibentuk untuk menjawab kegelisahan aktivis perempuan di tubuh Nahdlatul Ulama. Dalam hal ini peran dan posisi.

“NU Women adalah titik temu (sekretariat bersama) yang mewadahi semua perempuan aktivis Nahdlatul Ulama (NU),” terang direktur Wahid Foundation itu di Hotel Novotel, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/08/2022).

Putri kedua Gus Dur itu menjelaskan kehadiran NU Women yang tidak menggantikan banom, melainkan mewadahi perempuan NU agar tersapa dan maksimal peran dan sumbangsihnya bagi NU.

Sebagai ketua perkumpulan NU Women, Yenny Wahid sangat mengapresiasi langkah Ketua Umum PBNU Gus Yahya yang telah memfasilitasi dan memberikan ruang besar bagi aktivis NU untuk berkembang.

Mungkin anda juga suka

Selain itu, Yenny juga mengapresiasi Ketua Umum PBNU Gus Yahya karena cukup banyak memasukkan aktivis perempuan NU di jajaran pengurus PBNU.

“Ini langkah progresif, karena wadah ini bisa membuat perempuan NU mengikuti berbagai wacana baru dan program dari PBNU”, jelas perempuan kelahiran 29 Oktober 1974 itu.

Sebenarnya, jaringan perempuan NU sudah ada sejak lama, terbentuk bahkan sampai di tingkat desa.

Namun, menurut Yenny, NU Women ini bisa jadi gerakan besar yang akan mendorong perempuan lebih lantang menyuarakan sikapnya.

Mungkin anda juga suka

“NU Women diharapkan bisa menjawab tantangan perempuan di perubahan peradaban ini,” terangnya.

Yenny menuturkan ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan NU Women.

Kegiatan-kegiatan kuncinya ialah pelatihan ekonomi, pelatihan kesadaran isu perubahan iklim, isu global, isu kekerasan dalam rumah tangga, dan perlindungan terhadap perempuan sekaligus anak.

Meskipun demikian, Yenny memastikan NU Women tidak akan berseberangan dengan berbagai organisasi lain yang sudah ada di NU.

“Oh, tidak. Fatayat, Muslimat NU, IPNU, dan PMII, jadi bagian ini (NU Women, Red) semua,” pungkas Yenny Wahid. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button