PERADABAN.ID – Ketua Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lasem, Rembang, Jawa Tengah Nyai Hj Fatimah Asri Muthmainnah mengajak aktivis Fatayat NU aktif mendorong pendidikan inklusi untuk pemerataan dan perlakuan berkeadilan terhadap perempuan disabilitas.
“Kami mendorong diwujudkannya pendidikan inklusi di setiap tingkatan sekolah, agar seluruh anak bangsa tanpa terkecuali mendapatkan pendidikan yang adil dan merata,” tuturnya dalam sidang Komisi Rekomendasi Kongres ke – 16 Fatayat NU, dikutip dari NU Online.
Baca Juga Berita dan Informasi Gus Yahya Terbaru
Umi Uci – sapaan akrabnya – menilai bahwa pendidikan inklusi ini ditujukan untuk memutus stigma yang selama ini menimpa kelompok disabilitas, terutama bagi kaum perempuan. Menurutnya, masih terdapat perlakuan diskriminatif dan tindak kekerasan terhadap perempuan dan kelompok rentan.
Untuk itu, Umi Uci menawarkan dan meminta kepada para peserta yang hadir dalam forum tersebut agar Gender Equality, Disability dan Social Inclusion (GEDSI) dijadikan perspektif sekaligus misi dari setiap program-program Fatayat NU selanjutnya.
“Oleh karena itu, saya merasa berkepentingan untuk menyuarakan misi kesetaraan gender, disabilitas dan sosial inklusi. Alhamdulillah, waktu itu sudah mendapatkan rekomendasi bahwa penting memasukkan perspektif GEDSI dalam setiap pokok pikiran yang akan diterjemahkan dalam program-program Fatayat NU,” tegas Umi Uci.
Baca Juga Gus Yahya Mondok; Antara Niat, Pamit dan Disangoni
Diketahui, Kongres yang digelar di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang Sumatera Selatan ini sudah memutuskan transisi kepemimpinan secara aklamasi. Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang Fatayat NU menyepakati secara mufakat Margaret Aliyatul Maimunah sebagai Ketua Umum Fatayat NU Periode 2022 – 2027 dalam sidang pleno pemilihan ketua umum yang digelar secara tertutup.
One Comment