Berita

Tolak Politik Identitas untuk Kekuasaan, Gus Yahya: Jangan Jadikan Agama Sebagai Alat

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengingatkan warga NU agar tidak menggunakan politik identitas guna mencari kekuasaan dunia dengan menggunakan agama sebagai alat.

“Jangan sampai kita ikut-ikutan nantang kualat seperti ini. Pokoknya jangan nantang kualat karena kualat ini bahaya,” terang Gus Yahya dalam Halal Bihalal PBNU di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, pada Ahad (14/5/2023).

Menurut Gus Yahya politik identitas sama halnya dengan mempermainkan agama. Hal ini penting disampaikan karena jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.  

Baca Juga

“Jangan mempermainkan agama. Jangan menjadikan agama alat permainan, apalagi untuk memperoleh dunia. Maka dari awal, saya menentang politik identitas. Karena bagi saya, politik identitas dengan membawa-bawa agama itu mempermainkan agama,” tegas Gus Yahya.

Misal, lanjut dia, ada pihak yang mengajak orang untuk ikut dengan mengatakan bahwa perjuangannya itu semata demi agama. Padahal, kata Gus Yahya, pihak yang mengajak itu sebenarnya hanya mencari dunia yaitu jabatan.

Baca Juga

“Kepada banyak orang, ngajak-ngajak ‘kalau ikut saya masuk surga, nyoblos saya masuk surga, nggak  nyoblos saya masuk neraka dan tidak berhak dishalati kalau meninggal, misalnya,” tutur mantan Juru Bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid itu.

Gus Yahya lantas menyebut makna ayat yang dititipkan Syekh Kholil Bangkalan kepada Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, yakni sebuah pesan bahwa siapapun yang memusuhi NU akan memenuhi kehancuran. Isyarat tersebut dimaknai Gus Yahya sebagai kualat.

“Itu sebetulnya kualat kepada NU. Maka mari kita sungguh-sungguh memperhatikan tindak-tanduk kita jangan smapai kualat,” tandas Gus Yahya menandaskan.  

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button