Berita

Timpali Kelakar 3 Jenis Ikan, Gus Yahya: Kader Ansor Boleh ‘Nyemplung’ Jadi Ikan Apa Saja, Asal Jangan Hiu!

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menggunakan metafora beragam jenis ikan untuk menggambarkan peran dan potensi kader-kader Gerakan Pemuda Ansor.

Dalam sambutannya pada acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) IX dan Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) VI di Bogor, Gus Yahya menanggapi pernyataan Sahabat Timbul Pasaribu yang menyebutkan tiga jenis ikan: lele, koi, dan arwana.

Baca Juga

Gus Yahya menekankan bahwa setiap kader memiliki peran dan potensinya masing-masing. “Bukannya tidak boleh jadi lele. Tidak apa-apa. Ada jenisnya sendiri-sendiri. Bukannya tidak boleh jadi koi, yang bisa jadi koi ya boleh saja, buat pajangan bagus juga,” ujar Gus Yahya disambut gelak tawa hadirin.

Lebih lanjut, beliau mendorong para kader untuk tidak membatasi diri hanya pada tiga jenis ikan tersebut. Gus Yahya menambahkan kemungkinan adanya kader yang bisa menjadi seperti ikan paus, yang kehadirannya selalu diperhatikan dan menjadi tempat berlindung bagi yang lain.

“Mana kita tahu bahwa di antara kader-kader Ansor ini bisa menjadi kader yang laksana ikan paus, yang kehadirannya tidak pernah mungkin dilewatkan oleh siapapun, yang ke manapun bergerak menjadi tempat berlindung dari ikan-ikan lainnya,” jelasnya.

Baca Juga

Gus Yahya juga menyoroti sifat ikan paus yang memakan plankton, bukan sesama ikan. Ia memperingatkan agar tidak ada kader yang bertindak seperti ikan hiu yang memangsa sesamanya. “Maka, wal iyadhu billah, jangan ada lah yang jadi ikan hiu yang doyan makan temannya sendiri. Mudah-mudahan jangan sampai,” pungkas Gus Yahya.

Melalui metafora ini, Gus Yahya menekankan pentingnya keberagaman peran, saling menghargai, dan menjaga persatuan di antara kader-kader Ansor.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button