Berita

Savic Ali Sampaikan Alasan PBNU Mengambil Peran Ciptakan Perdamaian Dunia

PERADABAN.ID – Ketua PBNU Mohamad Syafi’ Alielha atau Savic Ali membeberkan alasan dari upaya Gus Yahya dalam menciptakan perdamaian di dunia itu. Salah satu alasan paling mendasar adalah karena PBNU ingin menghentikan sentimen atas dasar agama, ras, dan identitas.

“Kalau kita semua masih konflik, bumi ini hancur. Karena sekarang senjata sudah jauh lebih canggih daripada zaman dulu. Nuklir yang ada di dunia hari ini cukup digunakan untuk menghancurkan seluruh permukaan bumi,” ungkap Savic Ali dalam Halaqah Fiqih Peradaban di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (17/9/2022).

Savic menambahkan, para pemimpin agama di dunia saat ini dihadapkan dengan pekerjaan rumah untuk menghentikan sentimen berdasarkan identitas yang sekarang sedang merebak. Politik identitas terus terjadi di banyak negara, termasuk di Indonesia. 

Mungkin anda juga suka

“Di Amerika, kulit putih terhadap kulit hitam. Di India, Hindu terhadap minoritas Muslim. Sama juga, di Indonesia ada kelompok yang selalu berusaha menggunakan politik identitas untuk membenci kelompok agama lain. Ini pekerjaan rumah para pemimpin agama,” ungkap Savic.

Itulah yang menjadi tantangan sekaligus alasan mengapa NU akhirnya memilih untuk mengambil peran peradaban atas keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini. Melalui Halaqah Fiqih Peradaban, NU akan sanggup merumuskan fondasi untuk bergerak menciptakan peradaban yang damai bagi dunia. 

Apabila problem di dalam internal agama-agama tidak selesai, jika para pemimpin agama tidak mampu memikirkan tentang peradaban di atas muka bumi untuk dibicarakan bersama-sama, maka warga dunia tidak akan punya masa depan.

Mungkin anda juga suka

“Gus Yahya meyakini bahwa tidak mungkin NU didirikan hanya urusan untuk merespons Ibnu Saud. Tetapi memang merespons runtuhnya Turki Utsmani. Gus Yahya menyadari dan memahami bahwa NU dirikan bertujuan untuk peran peradaban, mestinya hari ini memasuki abad kedua NU, kita harus bisa menghidupkan kembali semangat itu,” tegas Savic. 

Savic berharap, nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang wasathiyah (moderat) akan bisa menjadi fondasi bagi dunia. Bukan saja hanya untuk umat Islam, tetapi nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah itu bisa menjadi stimulus untuk menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik. (IB)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button