Berita

Resepsi 1 Abad NU, Gus Yahya: Tirakat Satu Abad Mendigdayakan Nahdlatul Ulama

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan Satu Abad Nahdlatul Ulama adalah satu abad riyadhoh, tirakat dalam Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama di GOR Delta Sidoarjo, Selasa (07/02).

“Satu abad ini adalah satu abad riyadhoh, satu abad tirakat, tirakat dari wali-wali, dari para kiai,” tegas Gus Yahya.

Gus Yahya meyakini momentum Satu Abad Nahdlatul Ulama sebagai usaha tirakat yang dilakukan oleh segenap elemen masyarakat NU di seluruh dunia.

Baca Juga Pakai Baju Banser di Resepsi 1 Abad NU, Erick Thohir: Simbol Kesiapan Nahdliyin Berkarya untuk Nusa dan Bangsa

“Tirakat dari segenap warga pencinta Nahdlatul Ulama yang dalam keadaan apapun tidak berhenti meyakini bahwa berkah Nahdlatul Ulama adalah bekal yang lebih mulia bagi kita semua,” jelasnya

Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin itu memberikan pengertian bahwa tirakat yang telah dilakukan itu menjelma berkah raksasa yang bisa diraih siapapun dan mengantarkan kedigdayaan Nahdlatul Ulama.

“Tirakat satu abad menjelma berkah raksasa, tirakat satu abad mendigdayakan Nahdlatul Ulama,” pesan Gus Yahya.

Di samping itu, Gus Yahya mengingatkan bahwa Satu Abad Nahdlatul Ulama menandai sebuah rasa syukur dari anugerah yang diberikan oleh Allah Swt.

Baca Juga Nonstop 24 Jam, Simak Rangkaian Acara Resepsi Puncak Satu Abad NU

“Hari ini kita melangkahkan kaki memasuki gerbang abad kedua NU, tidak ada yang lebih patut untuk kita lakukan pada kesempatan seperti ini selain syukur,” tukas Mantan Jubir Presiden Gus Dur itu.

“Bersyukur kepada anugerah ilahi dan tabarruk dengan khidmah sekuat-kuatnya, khidmah dengan kerja keras, khidmah dengan lebih cerdas, untuk mendapatkan bagian dari barokah raksasa itu bagi diri kita masing-masing,” lanjutnya.

Turut hadir dalam Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama ini adalah Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Presiden RI Kelima Ibu Megawati Soekarno Putri, Musytasyar PBNU KH Mustofa Bisri, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, dan beberapa pejabat negara lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button