PERADABAN.ID – Abdurrahman Daud Al-Bugisy pembuat fitnah Bang Addin mencium tangan Paus Fransiskus akhirnya minta maaf. Ia mengakui kesalahannya yang memamcing emosi kader Ansor.
“Kemarin saya membuat video yang memancing emosi sobat-sobat dari GP Ansor. Video tersebut sudah saya hapus karena saya melihat dari komentar-komentar yang meminta untuk dicek lagi kebenarnya,” ujar Daud dilansir dari beritasatu.
Pernyataan yang disampaikannya berasal dari potongan-potongan video tidak lengkap dari beragam media hingga konten kreator.
“Saya cari informasinya tidak ada satu pun yang akurat. Itulah kelemahan saya membuat konten tanpa saya teliti dahulu kebenarannya,” akuinya.
Baca juga:
- LBH GP Ansor Tuntut Pembuat Video Bang Addin Cium Tangan Paus Fransiskus Minta Maaf
- Beranjak dari Kontroversi ke Konteks: Logo Rakernas LAZISNU, Representasi Peran dan Nexus Organisasi
Atas kesalahannya, Daud menjalin komunikasi dengan LBH GP Ansor yang ada di Pekanbaru. Dia mengaku akan silaturahmi ke guru-gurunya yang ada di GP Ansor.
“Semoga GP Ansor memaafkan kesalahan saya,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Lembaga Bantuan Hukum PP GP Ansor Dendy Zuhairil Finsa menuntut permohonan maaf kepada siapa pun yang membuat dan menyebarkan fitnah. Ia bahkan dengan tegas mengatakan akan membawa pihak yang memfitnah Bang Addin ke ranah hukum jika dalam tempo 1×24 jam tidak ada permintaan maaf.
“Saat itu Ketum GP Ansor bersalaman dalam posisi membungkuk, bukan cium tangan. Karena Paus saat itu menggunakan kursi roda sehingga ketum bersalaman hingga membungkuk, menyesuaikan dan sebagai adat ketimuran anak muda kepada orangtua. Kemudian, yang berada di samping ketum GP Ansor adalah Ketum Pemuda Katolik, yang mencium tangan Paus. Itu hal kewajaran, karena memiliki keimanan yang sama. Jadi jangan diputarbalikkan. Ini sudah menjadi fitnah luar biasa,” katanya pada Minggu (8/9/2024).
