Opini

Moderasi Islam di Era Society 5.0

PERADABAN.ID – Moderasi (wasathiyah) merupakan ajaran Islam yang mengajarkan umat Islam untuk berlaku adil, seimbang, bermanfaat dan rendah hati atau sering kita sebut “moderat” dalam kehidupan. 

Konsep Islam Moderat atau Wasathiyah Islam telah dijadikan sebagai konsep pemikiran baru sejak abad 21 sebagai prinsip implementasi Islam yang rahmatan lil alamin.

Era Society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep sebelumnya, hanya saja konsep society lebih difokuskan pada konteks manusianya. 

Di era Society 5.0 dimana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri, internet bukan sekedar digunakan untuk berbagi informasi melainkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Baca Juga

Konsep Islam moderat atau Wasathiyah Islam lebih diterima pada saat ini (Era Society 5.0) dibandingkan dengan pemikiran Islam Al Khawarij al judud  yang justru dianggap menimbulkan stigma negatif terhadap Islam sebagai agama yang keras, tertutup, radikal dan intoleran. 

Menurut Al-Ghazali aktualisasi ajaran Islam dalam kehidupan yang sebenarnya adalah dengan jalan pertengahan, adil dan seimbang antara dunia dan akhirat, jasmani dan rohani. 

Umat Islam harus menjadi umat yang berada pada posisi pertengahan dan moderat, tidak pada posisi yang lemah dan tidak juga pada posisi yang ekstrem atau berlebihan.

Baca Juga

Dalam upaya Moderasi (Wasathiyah) Islam pada era Society 5.0 dimana komponen utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi, diharapkan umat Islam khususnya mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. 

Karena gagasan atau pemikiran Islam saat ini bisa diimplementasikan secara virtual atau digital dengan menggunakan berbagai platform seperti Podcast, Video on Demand, Media Sosial bahkan Virtual Reality.

Sebagai contoh media sosial dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menyebarkan syiar keagamaan, sebagai media kampanye dan sosialisasi tentang dampak negatif ujaran kebencian/provokasi terhadap suku, agama, ras dan antargolongan. Sekaligus memerangi berita bohong/hoax yang bisa merusak kerukunan antar sesama.

Oleh: Ulul Azemi, Kader PW GP Ansor Aceh

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button