Jadi Perhatian Global, PBNU Siapkan Konferensi Internasional Humanitarian Islam November Mendatang
PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Yahya, hari ini mengumumkan rencana PBNU untuk menyelenggarakan Konferensi Internasional Humanitarian Islam pada bulan November mendatang.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam Seminar Nasional Road to International Conference on Humanitarian Islam yang diadakan di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, (11/9/24).
Dalam kesempatan ini, Gus Yahya menjelaskan bahwa strategi Humanitarian Islam telah mengalami perkembangan yang signifikan.
Baca Juga
- Sambut Kunjungan Paus Fransiskus, Gus Yahya: Selamat Datang di Negeri Bhinneka Tunggal Ika
- Gus Yahya: Pilih Pondok yang ‘Benar-Benar Keramat’
“Kami telah berhasil menyelenggarakan konferensi internasional R20 di Bali, sebagai bagian dari acara sampingan G20, serta di Princeton University. Kepentingan terhadap topik ini semakin kuat di kalangan akademisi internasional dan menarik perhatian publik global,” ujar Gus Yahya.
Setelah konferensi di Princeton, para akademisi Amerika yang dipelopori oleh Robert W. Hefner mengusulkan agar diadakan konferensi internasional yang lebih akademis tentang Humanitarian Islam.
“Karena Hefner telah mengajukan daftar partisipan yang sangat prestisius, akademisi kelas satu baik di Eropa, Amerika, dan Timur Tengah. Mereka meminta PBNU untuk menjadi tuan rumah dan menyediakan pembiayaan untuk acara tersebut di Indonesia. Konferensi direncanakan akan berlangsung di Jakarta pada 5-7 November 2024,” ujar Gus Yahya.
Baca Juga
- Gus Yahya: Kader Ansor Wajib Pertahankan Jati Diri Santri
- Ketum PBNU Serukan Pentingnya Koherensi dalam Tubuh Gerakan Pemuda Ansor
Gus Yahya menambahkan bahwa Hefner dan tim penelitinya telah melakukan penelitian awal (preliminary research) dan menemukan bahwa wacana Humanitarian Islam sering dianggap sebagai topik elitis di kalangan akademisi, sementara persepsi di kalangan aktivis masih bervariasi dan banyak yang belum sepenuhnya memahami konsep ini.
“Konferensi ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman dan membuka dialog yang lebih luas tentang Humanitarian Islam,” tutup Gus Yahya.
Gus Yahya berharap Konferensi Internasional Humanitarian Islam di Jakarta diharapkan dapat menjadi platform yang signifikan untuk mengeksplorasi dan mendiskusikan potensi serta tantangan dalam penerapan Humanitarian Islam secara global.
