Berita

Gus Yahya: NU Tumbuh Sebagai Peradaban

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf  (Gus Yahya) mengungkapkan bahwa NU tumbuh sebagai peradaban pada pelantikan Pengurus Wilayah (PWNU) Kepulauan Riau di Ballroom Golden Prawn, Bengkong, Kota Batam, Rabu (22/5/2024).

“(Masyarakat) Tidak pernah didaftar, tidak pernah diberi fasilitas apa-apa oleh pengurus, tetapi mereka dengan sendirinya secara eksplisit mengaku sebagai warga NU,” jelas Gus Yahya.

“Hal ini, bapak Ibu sekalian membangkitkan keyakinan khususnya dalam diri saya sendiri bahwa lebih dari sekadar jam’iyyah, lebih dari sekadar organisasi, bahkan saya kira lebih dari sekedar jamaah Nahdlatul Ulama ini sesungguhnya telah tumbuh sebagai peradaban,” jabarnya.

Baca Juga

Sebelumnya, Gus Yahya menyoroti soal dua dimensi penting dari NU dimensi jam’iyyah atau keorganisasian dan dimensi jamaah atau keikutsertaan masyarakat dalam ber-NU. 

“Dimensi jam’iyyah mencakup struktur organisasi, mulai dari pengurus besar di tingkat pusat hingga pengurus ranting di desa-desa. Namun, di samping itu, NU juga memiliki dimensi jamaah, yakni komunitas masyarakat yang merasa menjadi bagian dari NU,” jelasnya.

Baca Juga Lantang Di Portugal, Gus Yahya Sebut Menjaga Lingkungan Adalah Kewajiban

Agak unik, Gus Yahya menjelaskan bahwa NU tidak pernah melakukan pendaftaran anggota secara nasional. Beberapa kali dicoba secara sporadis untuk mencetak kartu anggota, namun selalu menemui kendala. Meski demikian, survei menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia mengidentifikasi diri mereka sebagai warga NU.

“Ketika beberapa lembaga survei meneliti dan bertanya kepada masyarakat, hasilnya konsisten menunjukkan bahwa lebih dari separuh penduduk Indonesia mengaku sebagai warga NU. Lembaga survei Indikator menemukan bahwa 51 persen penduduk Indonesia mengaku sebagai warga NU, LSI Denny JA mencatat 56,9 persen, dan Litbang Kompas bahkan mencapai 61 persen,” ungkapnya.

Baca Juga

Pengalaman Gus Yahya selama berkeliling di berbagai belahan dunia memperkuat keyakinannya akan hal ini. Beliau mengaku telah berkeliling di banyak tempat, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia.

“Insyaallah sudah khatam saya kelilingi sejak sebelum Muktamar sampai sekarang. Tapi saya juga berkeliling di berbagai tempat di berbagai belahan dunia dan selalu, selalu di tempat yang saya datangi bahkan di tempat yang tidak disangka-sangka saya selalu bertemu dengan warga orang-orang yang datang kepada saya ketika mendengar saya datang ke tempat itu, mendatangi saya dan mengatakan saya ini orang NU,” ungkapnya.

“Sekali orang merasa NU sampai ke mana pun juga di ujung dunia ini tidak akan pernah hilang jati dirinya sebagai warga Nahdlatul Ulama, karena NU telah menjadi urwatul wutsqo, telah menjadi tali yang kuat yang tidak bisa putus,” tandas Gus Yahya menandaskan.


Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button