Berita

Gus Yahya: Kita Harus Melihat Konflik Gaza sebagai Masalah Kemanusiaan

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menilai konflik Gaza sebagai masalah kemanusiaan.

“Kenapa Joe Biden cuek ketika Jokowi menyinggung Gaza? Karena orang-orang seperti Joe Biden melihat ini (konflik Gaza) sebagai masalah politik,” ujar Gus Yahya dalam Introducing Meeting ISORA di Shangri La Hotel Jakarta, Selasa (21/11/23).

Salah satu tujuan dari diselenggarakannya International Summit of Religious Authorities (ISORA) adalah untuk mengajak umat beragama melihat konflik Gaza sebagai masalah kemanusiaan.

Baca Juga

“Kami ingin mengajak melihat ini sebagai masalah kemanusiaan, begitu pula bagi umat beragama kami ingin mengajak mereka melihatnya sebagai masalah keagamaan,” tukas Alumni Sosiologi UGM itu.

Gus Yahya berharap para tokoh agama mampu menggerakkan massa untuk menekan kebijakan politik terhadap konflik Gaza ini.

“Ini bukan soal Rumah Sakit Indonesia—yang dihancurkan—atau tidak, tapi mari kita lihat sebagai masalah bersama, supaya orang kemudian mampu dengan lebih jernih dan jujur melihat permasalahannya dan bersama-sama membangun solusi,” terang Gus Yahya.

Baca Juga Bersiaplah Menghadapi Kompetisi: Pesan Gus Yahya di Wisuda UNU Sulawesi Tenggara (UNUSRA)

Lebih dari itu, Gus Yahya mengingatkan bahwa belakangan masih ada pihak yang ingin menghalangi ditereapkannya konsensus internasional tentang Piagam PBB.

“Piagam PBB itu aturan-aturan, bukan adu kekuatan. Sekarang masih ada pihak yang ingin menghalangi diterapkannya konsensus internasional,” tegasnya.

“Kami ingin mengajak menghargai betapa pentingnya aturan-aturan ini (Piagam PBB), kalau tidak ingin kembali ke masa lalu yang bersimbah darah,” lanjutnya.  

Baca Juga

Rencananya, kegiatan International Summit of Religious Authorities (ISORA) ini akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo dan akan diikuti oleh 150 partisipan dengan 40 diantaranya dari luar negeri.

Kegiatan ini mengangkat tema “Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan”.

Kegiatan ini akan menghadirkan empat narasumber kunci, yakni 1) Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, 2) Grand Syekh Al Azhar Syekh Ahmad al Thayyeb, 3) Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Syekh Mohammed bin Abdul Karim al Issa, dan 4) Sekretaris Jenderal PBNN Antonio Gueterres (dalam konfirmasi).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button