Perluasan Konflik Hanya Soal Waktu, Gus Yahya Desak PBB Hentikan Perang Segera
PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan sikap awal PBNU kepada pihak-pihak yang berkonflik untuk segera menghentikan perang dan kekerasan.
Konflik kian meluas, buntut kantor konsulat Iran di Suriah yang diserang oleh tentara Israel, rudal Iran menghujani Israel.
Baca Juga
- Berita dan informasi Gerakan Pemuda Ansor terbaru
- Soal Sengketa Pilpres, Gus Yahya Harap Putusan MK tidak Nisbi
“NU sejalan dengan Pemerintah RI menuntut, mendesak gencatan senjata segera. Sudahi perang saat ini segera. Dari awal kami meminta PBB segera bertindak,” tegas Gus Yahya dalam Halal Bihalal di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).
Sejak awal, PBNU mendesak Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan hak veto hanya demi membela salah satu pihak.
“Tapi kita semua tahu bahwa memang pihak-pihak yang kami serukan untuk menghentikan kekerasan, kami serukan untuk bertindak lebih adil demi kebaikan semua pihak yang masih belum mengikuti seruan-seruan itu,” imbuh Gus Yahya.
Baca Juga
- Program ‘Balik Mudik Gratis’ dari Kemenag Disambut Antusias Warga
- Khatib Salat Id di Bantul Minta Maaf Imbas Geger Khotbah Pemilu Curang
Alumni Sosiologi UGM itu menyoroti Amerika Serikat yang sampai hari ini masih memveto tuntutan gencatan senjata di Gaza.
Sepanjang sejarah konflik seperti hukum alam. Setiap terjadi konflik, makin lama banyak pihak yang terlibat, karena perluasan konflik hanya soal waktu.
“Kita tahu bahwa ini mulainya dari konflik di Gaza, antara Israel dengan Palestina 7 Oktober 2023. Ini sangat berbahaya sekali, sangat berbahaya. Tidak ada langkah yang bisa menyelesaikan selain berhenti (perang) sekarang juga,” tegas Gus Yahya.
One Comment