Opini

Gus Yahya dan Cordoba

PERADABAN.ID – 711 Masehi, ekspansi Hispania menjadi keberhasilan paling monumental dalam kekhalifahan Islam. Pasukan muslim di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad berhasil menyebrangi selat Gibraltar untuk menguasai seluruh wilayah Hispania (Semenanjung Iberia; Spanyol, Portugal termasuk selatan Prancis).

Keberhasilan di Hispania ini mengilhami banyak ekspansi yang dilakukan pada masa kekhalifahan, termasuk ekspansi Eropa awal di masa Bani Umayah.

Abdurrahman ad-Dakhil, keturunan Bani Umayah yang berhasil lolos Ketika pada 750 M Abu al-Abbas—yang kemudian mendirikan Dinasti Abbasiyah—merebut Damaskus dan menggulingkan Marwan, khalifah terakhir Dinasti Umayyah. Abbasiyah kemudian berhasil mengembangkan corak peradaban di Baghdad.

Sementara, Abdurrahman ad-Dakhil yang berhasil meloloskan diri ke Andalusia dan meneruskan pemerintahan Umayah, kemudian membangun Cordoba sebagai pusat peradaban.

Melalui peradaban Cordoba ini, Eropa berhutang banyak pada dunia Islam terkait kemajuan ilmu dan peradaban.

Baca Juga: Usil ke Hal yang Positif

Islam kemudian memiliki dua wakil, Cordoba sebagai wakil dari Barat dan Baghdad wakil dari Timur.

Ibnu Rusyd, al Kindi, Ibnu Sina, al Khawarizmi dan banyak lagi merupakan ilmuan dan cendekiawan tersohor yang lahir dari rahim Cordoba.

Watak Kejayaan

Sejarah sudah sering menasehati kita bahwa kejayaan lahir dari, salah satunya, figur pemimpin yang disiplin, bukan pemimpin yang totaliter.

Prediket jaya, identik dengan keunggulan kekuatan nalar dan kompetensi yang lebih paripurna dibanding yang lain.

Perihal nasib, kejayaan bukan suatu kebetulan, mak-njegagik. Ia adalah ukuran dari keberanian-keberanian dalam melewati ambang batas ketakutan.

Ketika kamu ingin melihat watak asli seseorang, pesan Gus Yahya berulang-ulang, lihat bagaimana dia bersikap dan atau mengambil keputusan ketika dihadapkan dalam kondisi tertekan. Karena di situ harga kita ditentukan.

Baca Juga: Menghidupkan Etos Salafi

Gus Yahya sudah sejak lama bercita-cita untuk melahirkan kembali Cordoba-Cordoba baru di masa kini, bahkan sejak beliau masih nyantri di Krapyak.

Kisah ini disampaikan Hairus Salim seorang budayawan Yogyakarta kepada saya secara langsung. Dia mengisahkan bahwa Gus Yahya ketika nyantri di Krapyak sudah memprakarsai berdirinya sebuah komunitas bernama Cordoba.

Pada zaman itu, komunitas ini menjadi tulang punggung dari munculnya tren dialog intra-agama. Cordoba memulainya dengan menyelenggarakan seminar tentang NU dan Muhammadiyah, yang menjadi wakil narasumber dari NU adalah Abdurrahman ad-Dakhil alias Gus Dur.

Dengan tafsir bahwa kejayaan memelihara nilai lama yang baik dan mengambil nilai baru yang lebih baik, maka yang menjadi pembeda antara yang jaya dengan yang gagal jaya adalah bagaimana porsi dari dua nilai tersebut terbangun secara adil, inilah tabiat sebuah kejayaan.

Yusuf Ali Syafruddin

Pegiat di Kajian Islam dan Kebangsaan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button