Opini

Genetik NU

PERADABAN.ID – NU lahir di masa berat peradaban dunia, ketika kekhalifahan Turki Utsmani tumbang dan terjadi pergolakan di tanah Hijaz hingga bani Saud dari Najd memenangkan Jazirah Arab yang saat itu dikuasai Syarif Husain Gubernur Makkah yang diangkat kasultanan Utsmani.

Ketika bani Saud memenangkan Arab, maka purifikasi Islam dimulai dengan dampak perusakan makam Sahabat dan kerabat Kanjeng Nabi Muhammad.

Dunia Islam tercekat karena tak berdaya melawan perubahan di jazirah Arab. Pengusiran Ulama Ahlussunnah makin marak dan keresahan mendunia tanpa ada harapan.

Baca Juga

KH Wahab Chasbullah dengan restu Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari berangkat ke Arab dengan bendera Komite Hijaz dan menghadap Raja Abdul Azis Al Saud dengan agenda memperjuangkan kebebasan bermazhab setelah sebelumnya Bani Saud hanya memperbolehkan mazhab Wahabi.

Hasilnya bisa kita rasakan sampai detik ini bagaimana Makkah dan Madinah menjadi kota suci bagi umat Islam sedunia tanpa dibatasi mazhab tertentu. Strategi NU yang mendatangi lawan dan menyampaikan maslahah memang sudah menjadi “aliran darah”

Kemudian NU masa Gus Dur juga melakukan banyak resolusi ditengah represi Orde Baru, posisi unik Gus Dur yang dimusuhi Soeharto tapi malah mendatangi Cendana hingga Soeharto tak mampu menghindar dan bisa diredam Gus Dur adalah hal yang epik.

Demikian pula pandangan Gus Dur tentang kemanusiaan yang merupakan terobosan dalam dunia Islam di Indonesia juga menjadi sebuah kredo tentang Ukhuwah Insaniyah. Mengedepankan kemanusiaan tanpa memusuhi, kasih sayang dan persamaan hak antar manusia.

2018 Gus Yahya melakukan banyak kunjungan dan ajakan damai bahkan ke Israel dan bertemu Benjamin Netanyahu. Tujuannya adalah mengkampanyekan sikap “Rahmah” dalam mengatasi konflik yang merepresi Palestina di Jalur Gaza.

Baca Juga

Menyampaikan sikap dan perlawanan didepan penguasa Israel. Pilihan politik yang tentu saja menimbulkan banyak cibiran dan selalu digoreng setiap ada keramaian isu terkait Palestina. Sama seperti saat ini isu Gus Iqdam.

NU dan idieologinya memang selalu di “pinggir jurang” karena untuk mencapai Peradaban Islam diperlukan sikap yang tegak lurus seperti yang disampaikan di Mukadimah Qanun Asasi sebagai gerbang lahir Nahdlatul Ulama.

Semoga para Kyai kita selalu diberikan kekuatan dan kesehatan agar barokahnya bisa selalu kita rasakan.

“We chose Rahmah”

Oleh: Jonathan Latumahina

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button