PERADABAN.ID – Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Juru Bicara Forum Religion (R20) Dr. Muhammad Najib Azca menilai R20 sebagai konstruksi baru dalam melihat agama di panggung global. Sejauh ini, agama tersisih di ruang privat dan menebal menjadi identitas.
“Ini merupakan prakarsa yang penting dari Indonesia, yang diwakili NU, prakarsa di panggung dunia di level global yang membawa kembali agama ke panggung utama diplomasi,” kata Najib Azca, Rabu (7/9/2022).
Dengan R20, agama hadir dalam aras yang berbeda. Agama tampil kembali dalam dimensi moral dan spiritual dalam pergaulan global.
Baca Juga
“Ini ada perubahan paradigma dalam diplomasi internasional, agama selama ini tidak mendapat tempat,” lanjut Dosen Fisipol UGM ini.
Tidak sebatas sermonial, dirinya mengatakan bahwa R20 akan menjadi serial yang berlanjut. R20 sudah mendapat komitmen dari presidensi G20 berikutnya, yakni India.
“Akan bersambung tahun 2024, G20 di Brasil. Negara Katolik terbesar di dunia,” tuturnya.
Dirinya menegaskan bahwa R20 bukan sekadar event sekali terjadi, akan tetapi sebuah movement. Sebagai sebuah gerakan, R20 tidak berhenti menjadi gerakan simbolik di level elit pemimpin agama, tetapi sebagai sebuah gerakan subtantif yang menyentuh akar rumput.
“Betul-betul ini sesuatu yang subtantif, seperti yang dikatakan Gus Yahya tadi yaitu kejujuran, mengakui ada persoalan. Dengan mengakuinya, kita bisa potensial menemukan solusinya,” tegasnya.
One Comment