Kunjungi PBNU, Presiden Timor Leste Usung NU Menerima Nobel Perdamaian Dunia 2022

PERADABAN.ID, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya ) menerima kunjungan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di Gedung PBNU Jakarta, Rabu (20/7/22).
Sejumlah agenda dibahas dalam diskusi di pertemuan tersebut, antara lain pencalonan NU untuk Nobel Perdamaian, kerja sama di bidang keagamaan dan kemanusiaan di Timor Leste, dan rencana pengusulan Nahdlatul Ulama menjadi anggota The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
“Banyak sekali yang kami diskusikan, diantaranya agenda-agenda keagamaan dan kemanusiaan di Timor Leste, dan secara khusus beliau mencalonkan NU bersama dengan Muhammadiyah untuk mendapatkan nobel perdamaian dunia,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers di gedung PBNU.
Baca Juga Berita dan Informasi Gus Yahya Terbaru
Usulan Presiden Ramos-Horta agar NU mendapat Nobel Perdamaian sebenarnya sudah pernah dilakukan sejak tahun lalu. “Dia ingin mencalonkannya lagi. Ini merupakan suatu kehormatan bagi kita semua”, sambung Gus Yahya.
Kali ini, Presiden Ramos-Horta kembali menominasikan dua organisasi besar Islam Indonesia NU dan Muhammadiyah–seperti tahun lalu–dengan sedikit tekanan agar Komite Nobel membuka matanya pada Indonesia.
Presiden Ramos-Horta meyakini karakter masyarakat muslim Indonesia yang moderat diwakili oleh NU dan Muhammadiyah.
Baca Juga Gus Yahya Jadi Dirigen Para Kiai Menyanyikan Indonesia Raya
Keyakinanan untuk mencalonkan NU dan Muhammadiyah sebagai kandidat penerima Nobel Perdamaian Dunia 2022 semakin kuat ketika dirinya bertemu Todung Mulya Lubis, aktivis Indonesia sekaligus diplomat yang pernah berkunjung ke Dili.
“Dua organisasi ini sangat layak mendapatkan nobel perdamaian. Saya melihat sejak dulu, NU dan Muhammadiyah mempunyai peran yang sangat penting dalam menyuarakan perdamaian,” jelas penerima bersama Hadiah Nobel Perdamaian 1996, bersama dengan Carlos Filipe Ximenes Belo itu.
Gus Yahya dan Presiden Jose Manuel Ramos Horta terlihat sangat akrab sekali. Pertemuan yang dibalut dengan nuansa santai dan cair itu dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
Presiden Ramos-Horta membawa serta Menteri Luar Negeri, Menteri Transportasi dan Komunikasi, serta Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia.
One Comment