Berita

Buka Konferwil NU Jatim, Gus Yahya Tekankan Pentingnya Transformasi Organisasi

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan bahwa NU kini telah berkembang dari sekadar organisasi menjadi peradaban maka harus terus melakukan transformasi.

Perkataan itu disampaikan Gus Yahya ketika membuka Konferensi Wilayah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (Konferwil NU Jatim) di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jumat (2/8).

“NU bukan hanya sekadar jam’iyah atau struktur organisasi, bukan hanya komunitas jamaah saja, namun telah menjelma menjadi peradaban,” ujar Gus Yahya di hadapan hadirin.

“NU akan terus berupaya menjadi organisasi yang tetap dibutuhkan oleh umat,” lanjutnya.

Baca Juga

Pengasuh Pesantren Roudlatut Thalibin menjelaskan bahwa dunia sedang berubah dengan begitu cepat. Di tengah perubahan itu semua, ada tantangan yang paling mendasar yaitu untuk menjadi tetap relevan.

“Perubahan itu bisa negara, atau organisasi atau bahkan perorangan. Kita tahu sudah berapa banyak orang-orang yang begitu penting di tengah-tengah masyarakat menjadi tidak relevan karena habis masa jabatannya,” tegasnya.

Dalam skala yang lebih besar, lanjut Gus Yahya, NU harus semakin relevan. Ia meyakini bahwa NU adalah organisasi yang penuh keberkahan dan tetap dibutuhkan umat sepanjang zaman.

Baca Juga PBNU Resmi Evaluasi Hubungan dengan PKB, Didorong Pernyataan Merendahkan Elite Partai

“Apalagi dalam konteks masyarakat berskala peradaban seperti yang kita alami saat ini. Maka NU-pun memiliki tantangan yang sama. Sejauh mana NU mampu mempertahankan relevansi ditengah tengah perubahan yang begitu cepat. Sampai kapan orang butuh NU. Kita yakin jam’iyah ini adalah jam’iyah yang berokah sebagai mana di nash oleh muassisnya sendiri,” terangnya.

“Tetapi tentu saja siapapun yang sudah berani memegang tanggung jawab atas organisasi ini harus berbuat sesuatu sehingga relevansi ini tetap lestari bahkan meningkatkan menjadi relevan lagi,” jelasnya.

Berdasarkan cara berfikir inilah, maka PBNU sampai pada kesimpulan bahwa jam’iyah ini harus bertransformasi. Transformasi yang dibutuhkan ialah transformasi secara dharury bukan hanya musabaqoh menjadi lebih baik dari yang lain, atau bahkan hanya muharabah untuk memenangkan pertarungan dengan yang lain.

Baca Juga

“Ini soal survival, bagaimana soal bertahan di tengah gelombang yang terjadi. Ini dalam rangka memenuhi kebutuhan transformasi itu kita kembangkan sejumlah strategi yang pada dasarnya meliputi 3 matra besar. Diantaranya meliputi konsolidasi tata kelola organisasi, konsolidasi agenda-agenda organisasi, dan konsolidasi sumber daya organisasi,” ucapnya.

Pihaknya pun bersyukur pada malam hari ini bukan hanya untuk melaksanakan kewajiban organisasi di lingkungan PWNU Jatim ini. “Tempat konferensi ini dilaksanakan di Tebuireng, tempat kita bertabarruk pada muassis jam’iyah dan dzuriyah beliau,” pungkasnya.

Gus Yahya berharap, melalui Konferwil NU Jatim kali ini, NU bisa bersatu untuk membangun dan berkhidmat bagi bangsa.

“Semoga konferensi ini menghasilkan aturan dan pemimpin yang tegas serta mampu menyatukan umat,” pungkasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button