Berita

Tekan Kasus Perundungan Anak, Gus Yahya: Institusi Pendidikan Harus Bangun Ekosistem yang Inklusif

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membahas tentang kasus perundungan anak, Kamis (25/04).  

Kedatagan KPAI dalam rangka meminta dukungan dari Gus Yahya untuk berkolaborasi menekan kasus perundungan anak.

Gus Yahya menjelaskan bahwa Ikhtiar untuk menekan kasus kekerasan terhadap anak diperlukan kolaborasi dengan pihak terkait, baik pemerintah maupun pihak lainnya.  

Baca Juga

“Persoalan perlindungan anak dan ibu-ibu merupakan persoalan fundamental yang harus menjadi concern semua orang. Harus menjadi salah satu agenda utama dari setiap institusi yang mengelola masalah publik, terutama pemerintah,” tegas Gus Yahya.

Lebih Gus Yahya juga berharap Ponpes maupun institusi pendidikan formal mempunyai ekosistem pembelajaran yang lebih inklusif dan cermat terhadap perkembangan anak didik.

“Pesantren misalnya harus memikirkan secara lebih serius bagaimana ekosistem tempat belajar anak-anak di pesantren-pesantren itu untuk lebih melindungi anak-anak yang belajar di sana dari segala macam bentuk kekerasan (abuse)” tutur Gus Yahya.

Baca Juga Nilai dan Tradisi Sudah Terbangun, Bang Ketum: GP Ansor Harus Melakukan Quantum Leap

“Karena tanpa itu maka kasus-kasus akan terus bermunculan walaupun teratasi. Tapi masalah-masalah baru tidak henti-hentinya bermunculan selama ekosistem dari lembaga pembelajaran itu sendiri tidak ditata dengan sebaik-baiknya,” lanjutnya.

Gus Yahya juga menyarankan agar dilakukan studi mendalam yang menghasilkan rekomendasi kebijakan agar kasus perundungan dapat diketahui secara seksama dan dinetralisir melalui kebijakan.

“Nah terkait dengan masalah kekerasan terhadap anak-anak di berbagai lembaga pendidikan, kalau kita lihat dari skala yang cukup besar dan meluas, harus kita lihat secara lebih dalam sampai ke akarnya, bagaimana konstruksi dan ekosistem belajar untuk anak-anak. Butuh studi yang mendalam, tapi harus sampai kepada satu rekomendasi kebijakan tentang bagaimana ekosistem itu harus ditata,” pesannya.

Baca Juga

Ketua KPAI Ai Maryati Sholihah menjelaskan bahwa kunjungan pihaknya selain berkolaborasi dan meminta dukungan PBNU serta menjelaskan fenomena perundungan anak yang cenderung meningkat.

“Kami banyak berdiskusi terutama dukungan terhadap peningkatan perundungan anak dan situasi perlindungan anak. Anak menjadi korban broken home, judi online, dan bunuh diri hari ini kian meningkat,” terang Ai Maryati Sholihah.

“Kami meminta dukungan kepada PBNU terutama terkait apa yang harus dilakukan oleh KPAI. Salah satu yang kami rancang adalah kolaborasi aktif terkait Gerakan Keluarga Maslahah (GKMNU),” tandas Ai menandaskan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button