Berita

Pesan Gus Yahya ke Kader Fatayat dan Muslimat: Jangan Ikut-ikutan Feminisme

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berpesan kepada kader perempuan NU untuk tidak mengikuti gerakan feminisme.

Pesan itu disampaikan Gus Yahya ketika menghadiri Rakornas LKKNU, 10-12 Desember 2022 silam di Jakarta. Pesan yang sebenarnya sudah lama, namun baru-baru ini anjuran untuk tidak ikut-ikutan feminisme viral di media masa.

“Saya, sejak kemarin, saya tegaskan, kit aini, NU ini ndak usah ikut-ikutan macam-macam ideologi gender yang dikembangkan dari ranah budaya lain. Ndak usah,” kata Gus Yahya mendudukkan konteks wacana global dan lokal.

Mungkin anda juga suka

“Saya ingatkan kepada Fatayat dan Muslimat, jangan ikut-ikutan feminisme,” tegas putra KH Cholil Bisri Leteh Rembang itu.

Gus Yahya berpendapat bahwa feminisme itu kurang tepat untuk masyarakat Indonesia, khususnya kader perempuan NU. Gus Yahya ingin masyarakat Indonesia mulai mencari wawasan keagamaan yang orisinal dari Indonesia.

“Saya selalu tegaskan bahwa ini bukan soal bagaimana perempuan berhadap-hadapan sebagai satu kelompok identitas, berhadap-hadapan dengan laki-laki sebagai kelompok identitas yang lain, bukan soal identitas, tapi ini soal kapasitas,” ujarnya.

Mungkin anda juga suka

Paham feminisme yang selalu menuntut persamaan hak, bagi Gus Yahya, kurang tepat jika semuanya harus disamakan.

Alumni Pesantren Krapyak Yogyakarta itu meyakini bahwa orang itu dinilai berdasarkan kemampuannya, bukan masalah gendernya.

Maka, lanjut Gus Yahya, kalau sekarang PBNU itu ada perempuan-perempuan, itu soal kapasitas, bukan karena perempuan.

“Walaupun perempuan, kalau goblok, yan dak kita pakek. Itu soal kapasitas. Walaupun laki-laki, kalau goblok juga ndak kita pakek,” terang Gus Yahya menandaskan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button