PERADABAN.ID – Kick Off Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) digelar secara hybrid pada Jumat (15/12/2023). Gelaran Kick Off yang ditandai dengan pemasangan stiker dan spanduk ini di lakukan di 4.700 titik.
Ketua Satgas Nasional GKMNU H Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan pemasangan stiker dan spanduk ini untuk menunjukkan eksistensi dan demarkasi warga Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini penting dilakukan, mengingat dalam tahun politik, warga NU selalu dijadikan objek semata untuk mendulang suara.
“Jadi di tengah-tengah hiruk-pikuk tahun politik ini, seringkali warga NU dijadikan objek yang menderita saja,” kata Gus Yaqut dalam sambutannya.
Untuk itu, Gus Yaqut menegaskan bahwa siapa pun yang ingin mendekati warga NU harus jelas kebermanfaatannya dan memberikan perhatian berkelanjutan kepada NU.
“Tidak boleh hanya didatangi (kontestan), hanya dianggap sebagai bagian dari pemilik suara saja. Harus jelas kebermanfaatannya,” lanjutnya.
Gus Yaqut menyadur apa yang dikatakan Gus Dur dalam setiap momentum politik, bahwa warga NU hanya dijadikan sebagai orang yang mendorong mobil mogok, lalu ditinggalkan setelah si mobil hidup kembali.
“Bahwa NU tidak boleh dimanfaatkan saja,” tegasnya.
Baca juga:
- Stunting, Kesehatan Keluarga, dan Gerakan Keluarga Maslahat NU
- Berita dan Informasi Gus Yahya Terbaru
Selain demarkasi, Gus Yaqut memaparkan tujuan lainnya dari kegiatan Kick Off ini, yaitu sebagai upaya mengubah cara dan pola pikir warga berorganisasi, sebagaimana kerap dikatakan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
“Warga NU harus berorganisasi dengan cara lain. Cara-cara khidmah yang harus secara lansung menyentuh pada kepentingan-kepentingan warga NU,” ujarnya menambahkan.
Di sisi yang lain, Gus Yaqut juga mengatakan program ini adalah bukti yang menunjukkan keterlibatan dan perhatian pemerintah untuk kepentingan-kepentingan NU.
2 Comments