Berita

Gus Yahya: Kader Ansor Wajib Pertahankan Jati Diri Santri

PERADABAN.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengingatkan kepada kader Ansor-Banser untuk mempertahankan jati diri santri.

Dalam sambutan di Pembukaan PKN IX & Susbanpim VI di Bogor, Selasa (27/8), Gus Yahya mengingatkan bahwa Gerakan Pemuda Ansor didirikan sebagai wahana konsolidasi santri.

“Gerakan Pemuda Ansor ini didirikan sebagai wahana konsolidasi santri. Tahun 1934 ketika Gerakan Pemuda Ansor ini didirikan, ini organisasi tempatnya santri-santri. Santri-santri itu adalah murid-muridnya kiai, pengikut-pengikutnya kiai, khodim-khodimnya kiai; itu Gerakan Pemuda Ansor,” ujar Gus Yahya.

Baca Juga

“Maka santri harus terus menjadi jati diri dari Gerakan Pemuda Ansor. Tidak boleh mengambil karakter selain dari idealisasi karakter santri,” lanjutnya.

Beliau menekankan pentingnya mempertahankan karakter santri sebagai jati diri Ansor.

“Santri bisa berkembang menjadi apapun, bisa menempati kedudukan apapun, bisa berperan sebagai apapun, di manapun. Tetapi seorang santri di dalam jati dirinya tidak akan pernah berubah sebagai orang-orang yang mengabdi kepada agama, mengabdi kepada ilmu, mengabdi kepada masyarakat,” tegas Gus Yahya.

Baca Juga

Kiai kelahiran Leteh, 16 Februari 1966 itu juga menggunakan metafora ikan untuk menggambarkan berbagai peran yang bisa diambil oleh kader Ansor, namun tetap menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kesantrian.

“Mana kita tahu bahwa di antara kader-kader ansor ini bisa menjadi kader yang laksana ikan paus yang, kehadirannya tidak pernah mungkin dilewatkan oleh siapapun, yang kemanapun bergerak menjadi tempat berlindung dari ikan-ikan lainnya,” tandas Gus Yahya menandaskan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button